"Pada 4 Januari kemarin, saya juga lakukan pertemuan dengan Presiden Duterte di Davao City dan di pertemuan tersebut saya juga angkat kembali masih ada lima sandera WNI di Filipina Selatan. Tadi malam kontak, kontak, kontak, akhirnya kita dapatkan informasi bahwa dua sandera Indonesia atas nama Lautu bin La Ali dan La Hadi bin La Adi (dibebaskan)," kata Retno di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (20/1/2018).
Retno menyebut dua WNI yang dibebaskan itu disandera sejak November 2016. Retno mengaku sudah berkomunikasi dengan keluarga para sandera yang tinggal di Malaysia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini kedua WNI itu masih berada di Filipina untuk pemeriksaan kesehatan sebelum dipulangkan ke Tanah Air. Retno mengapresiasi kerja sama dari pihak Filipina dalam upaya pembebasan ini.
"Saat ini dua WNI itu sedang berada di pangkalan Joint Task Force di Sulu Filipina Selatan dan kita menunggu saat mereka berdua ditransfer di Zamboanga," ucap Retno.
"Tadi dini hari saya kontak konjen di Davao City sama minta untuk segera merapat ke Zamboanga. Tadi pagi kira-kira pukul 10.00 waktu setempat konjen merapat. Kontak dengan Filipina sudah dan kami sampaikan apresiasi atas kerja sama, ada proses pengecekan kesehatan dan akan dipulangkan secepatnya," pungkasnya.
Pada September 2017, Kementerian Luar Negeri juga memulangkan dua WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf ke keluarga. Saat itu disebut masih ada lima WNI lainnya yang masih disandera. (HSF/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini