"Hari ini kita kick off diskusi 3 bulanan untuk memantau kebijakan kesehatan kita dan hari ini kita mendapatkan feedback sangat baik bahwa pelayanan kesehatan di DKI Jakarta sendiri terus ditingkatkan," kata Sandiaga di Aula AGD Gedung Ambulans Gawat Darurat, Dinas Kesehatan, Jakarta Pusat, Jumat (19/1/2018).
Dalam kesempatan itu Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto sempat memaparkan data angka kematian ibu dan bayi. Data tersebut menyebutkan angka kematian ibu dan bayi di DKI Jakarta sudah turun dari angka nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Melihat data tersebut, Sandi ingin angka kematian di DKI Jakarta kembali menurun dalam kurun waktu 5 tahun. Sebab menurutnya, akses rumah sakit di Jakarta bisa terjangkau.
"Angka tersebut mestinya nggak boleh segitu. Kita nggak ada masalah dengan jarak antara wilayah dengan rumah sakit terdekat, saya ingin lihat angka itu turun 5 tahun ke depan pak," tegasnya.
Sandi juga menginginkan adanya penguatan peran lintas sektor antara dinas kesehatan dengan dinas lainnya. Dia mencontohkan kasus robohnya selasar BEI, Senin (15/1) lalu. Dikatakan, pada saat itu ambulans dari dinas kesehatan sulit masuk ke lokasi kejadian karena macet.
"Pak Koesmedi pernah dari cibubur ke RSCM dengan layanan keterpaduan dinas perhubungan melalui voorijder dan juga patwal dan ambulans dapat mencapai RSCM dalam kurun waktu kurang dari 30 menit," kata Sandi.
"Jadi itu hasil yang nyata dari koordinasi antar dinas di pelayanan kesehatan untuk masyarakat," sambungnya. (nvl/nvl)