"Detailnya (persiapan) nanti kita lihat, kita akan adakan kunjungan beberapa tempat di mana tahun lalu masih ada kekurangan dan lain sebagainya. Tentunya (kekurangan) itu yang lagi dibahas oleh tim di Kemlu, KPU, maupun Bawaslu," ujar juru bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir di kantornya, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (19/1/2018).
Pria yang akrab disapa Tata ini juga mengatakan hingga saat ini antara Kemlu, KPU, dan Bawaslu terus melakukan persiapan terkait sinkronisasi data WNI di luar negeri. Kemlu akan segera menuntaskan data pemilih di luar negeri untuk diserahkan kepada KPU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerja sama antara Kemlu, KPU, dan Bawaslu untuk pelaksanaan pemilu di luar negeri bukan sesuatu yang baru. Meski sudah berulang kali dilaksanakan, perlu ada evaluasi pelaksanaan pemilu sebelumnya di luar negeri. Namun Tata belum menjelaskan kekurangan pemilu sebelumnya di sejumlah negara.
"Kita tentunya melihat aspek-aspek apa yang kurang dari pemilu sebelumnya. Apa yang perlu ditingkatkan apa yang harus ditambahi ini yang sudah dipersiapkan," ucapnya.
Sebelumnya, pada 15 Desember 2017, KPU sudah menerima Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) dan data WNI di luar negeri dari Kemendagri serta Kemlu. Data ini akan digunakan KPU untuk menyusun data pemilih.
"DP4 yang baru saja kami serahkan pada Ketua KPU dapat digunakan untuk menyusun data pemilih pada Pemilu 2019," ujar Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo dalam sambutannya pada acara 'Penyerahan Data DP4 dan Data WNI yang Bertempat Tinggal di Luar Negeri kepada KPU' di Hotel Borobudur, Jl Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/12/2017).
Hadi menyebut kementeriannya bekerja sama dengan Kemlu untuk merekam data WNI. Perekaman dilakukan di 131 kantor perwakilan RI di seluruh negara.
"Kemendagri juga bekerja sama dengan Kemlu untuk melakukan pemetaan dan perekaman bagi WNI yang bertempat tinggal di luar negeri yang akan dilaksanakan di 131 kantor perwakilan RI secara bertahap," jelas Hadi. (nvl/elz)