Tak Pilih Wiranto Jadi Ketum, Hanura 'Ambhara': Beliau Tak Berkenan

Tak Pilih Wiranto Jadi Ketum, Hanura 'Ambhara': Beliau Tak Berkenan

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Kamis, 18 Jan 2018 14:11 WIB
Wiranto. (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Hanura kubu 'Ambhara' resmi menunjuk Marsdya (Purn) Daryatmo menjadi ketua umum, padahal sebelumnya mereka ingin Wiranto yang kembali memimpin Hanura. Wiranto disebut tak berkenan karena masih ingin fokus pada tugasnya sebagai Menko Polhukam.

Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding menyebut Wiranto lebih memilih menjalankan tugas negara ketimbang kepartaian. Hal tersebut disampaikan Wiranto kepada Sudding kemarin, Rabu (17/1).

"Beliau menyampaikan semalam ke saya bahwa 'ada kepentingan yang lebih besar, tugas yang lebih berat yang saya emban dalam posisi saya sebagai Menko Polhukam'," ujar Sudding di DPP Hanura, Jl Raya Hankam 69, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (18/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia menyebut ada keinginan besar dari kader Hanura agar Wiranto menjadi ketum kembali. Kader Hanura, disebut Sudding, rindu sosok pemimpin yang mengedepankan kesantunan.

Meski demikian, dia menegaskan Wiranto memilih fokus sebagai menteri. Namun Sudding memastikan Wiranto tetap peduli terhadap Hanura.


"Saya akan bersama-sama bersama dengan kalian, saya bersama-sama dalam satu barisan berjuang demi menegakkan dan demi mengembalikan nilai-nilai perjuangan Partai Hanura ke depan," katanya meniru ucapan Wiranto soal Hanura.

Seperti diketahui, Munaslub Hanura menetapkan Daryatmo sebagai Ketum Hanura setelah sempat menjabat Plt ketua umum. Ketum Hanura sebelumnya, yakni Oesman Sapta Odang (OSO), dipecat kubu 'Ambhara' lantaran dianggap melanggar AD/ART partai dan tudingan penyelewengan duit partai.

OSO menepis tudingan bahwa dia sering melanggar AD/ART partai. Dia juga melakukan perlawanan dengan membentuk kubu 'Manhattan' dan memecat anggota partai yang dianggapnya membangkang. (gbr/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads