"Kalau itu suap, sebut saja itu suap," tegas Zulkifli Hasan dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (18/1/2018).
Zulkifli menolak menyebut suap politik itu sebagai mahar politik. Karena mahar di Islam sangat sakral di dalam perkawinan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu mahar politik ini mengemuka dari pengakuan La Nyalla Matalitti yang menuduh Ketum Gerindra Prabowo Subianto meminta mahar Rp 40 miliar untuk penerbitan surat rekomendasi Pilgub Jatim. La Nyalla dalam pengakuannya itu juga mengkait-kaitkan Gerindra, PKS dan PAN dengan rekomendasi alumni 212 di Pilkada Serentak. Alumni 212 lantas membantah menyorongkan nama ke koalisi tiga partai itu.
Zukilfi memastikan di Pilkada manapun, PAN tidak pernah meminta mahar.
"Silakan cek ke Khofifah di Jatim, Pak Sudrajat di Jabar, Sudirman Said di Jateng," ujar Zulkifli.
Namun ia tak memungkiri politik perlu ongkos yang tak sedikit. "Kita patungan untuk membiayai kegiatan politik," pungkasnya.
(elz/fjp)