Sudirman berbicara di acara Mata Najwa yang ditayangkan di Trans 7, Rabu (17/1/2018). Sebagai seorang akuntan, Sudirman menilai biaya politik tersebut tergantung situasi.
"Saya pernah jadi akuntan, realisasinya tergantung situasi. Saya meluruskan (ucapan) Pak Prabowo, 'Harusnya saya bertanya kemampuan bisa apa.' Beliau (Prabowo) sedih ongkos politik besar, 'Kamu punya uang berapa,'" ujar Sudirman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya nggak punya uang, izinkan saya maju, sahabat-sahabat pasti membantu. Karena memperkenalkan diri," ucap Sudirman.
Ucapan Prabowo ini disampaikan saat memberikan sambutan di Pondok Pesantren Al-Islah, Bodowoso, Jawa Timur, Minggu, 23 Juli 2017. Prabowo mengaku sedih atas kondisi dan sistem demokrasi yang berlangsung selama ini. Sebab, figur-figur yang berprestasi dan berakhlak baik tak mungkin bisa menjadi pemimpin bila tak punya uang.
Bila ada orang yang ingin menjadi kepala daerah, seperti gubernur, datang kepadanya dalam sistem dan kondisi seperti sekarang ini, kata Prabowo, prioritas perhatiannya adalah soal ketersediaan dana yang dimiliki si calon.
"Saya sedih, karena sekarang kalau ada yang mau jadi gubernur datang ke saya, apa pertanyaan pertama yang saya tanyakan kepada dia. 'Ente punya uang nggak? Saya tidak tanya Anda lulusan mana, prestasinya apa, pernah nulis buku apa, pernah jadi bupati nggak, pernah jadi camat nggak? (Tapi) yang saya tanya, ente punya uang berapa?'" papar Prabowo. (nvl/imk)











































