"Jadi saya ingin saya sampaikan dengan jelas, tidak ada dari Gerindra," kata bacagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di studio Mata Najwa, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2018).
Gerindra disebut oleh Gus Ipul karena partai itulah yang disebut La Nyalla meminta mahar Rp 40 miliar untuk surat rekomendasi di Pilgub Jatim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Potret Kekompakan 4 Paslon Pilgub Jabar |
Hal senada disampaikan Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar, yang maju di Pilgub Jabar. Begitupun bacagub Jatim lainnya, Khofifah Indar Parawansa, dan bacagub Jateng Ganjar Pranowo menjawab hal serupa.
"Saya kira bukan dalam konteks wajar mahar, jadi wajar saja kalau mesin partai bergerak dengan uang. Jadi bukan dengan cara dukung saya, ini saya kasih uang. Wajar menggerakkan mesin partai harus dengan uang," tutur Deddy Mizwar.
Deddy juga sempat berkelakar soal partai yang tidak berani meminta mahar karena dia merupakan Nagabonar. "Tapi ternyata tidak ada yang berani minta uang kepada saya, tuh. Wong saya jenderal bintang 4, Nagabonar," imbuhnya.
Khofifah menyebut tak ada mahar. Yang ada adalah partai mengajak diskusi untuk memenangkan pemilu. Termasuk soal bagaimana menyiapkan saksi-saksinya.
"Nggak seperti itu (minta mahar). Jadi, setelah pendaftaran, seperti bacagub yang lain, setelah pendaftaran, partai mengajak mendiskusikan. Bagaimana nanti supaya menang, bagaimana penyiapan saksinya," ungkap Khofifah.
"Kalau kasus saya, sama juga, tidak ada nama calon itu tidak bisa modal nol, di Jabar saja Rp 70-80 miliar. Itu kan harus dicari, tapi bukan buat tiketnya," imbuh Ridwan Kamil. (rna/imk)











































