Belum Miliki Gedung Sekolah, 6 SMP Baru di Bekasi Masih Menumpang

Jakarta - Enam sekolah baru di Kota Bekasi, belum memiliki gedung untuk proses belajar mengajar. Keenam sekolah itu pun harus menumpang di sekolah lain.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzi mengatakan dalam catatannya, masih tersisa enam SMPN yang masih menunggu pembangunan sekolah.

"Di Kota Bekasi ada 49 SMPN, tapi yang memiliki gedung baru 43 sekolah sementara sisanya enam lagi menumpang di SDN terdekat," kata Ali, saat dikonfirmasi, Selasa (16/1/2018).

Keenam unit sekolah baru (USB) itu antara lain SMPN 44, SMPN 45, SMPN 46, SMPN 47, SMPN 48 dan SMPN 49 Bekasi. detikcom mencoba menelusuri salah satu sekolah yang masih berstatus menumpang itu.

Foto: Enam sekolah baru di Kota Bekasi, belum memiliki gedung untuk proses belajar mengajar. (Aditya Fajar-detikcom)

Bertempat di Jl Masjid Baitul Makmur, Mustika Jaya, Kota Bekasi, para siswa SMPN 48 tengah bersiap untuk masuk ke dalam kelas. Diketahui gedung sekolah itu merupakan bangunan milik SD swasta yang belum beroperasi.

"Alhamdulilah kita kebagian gedung sekolah milik SD swasta yang belum beroperasi. Nanti bangunan sekolah kita akan ditempatkan di dekat Kelurahan Cimuning, sebagai lokasi baru sekolah," kata Kepala sekolah SMPN 48 Hambali saat ditemui di SMPN 26 Perum Graha Harapan Blok B17, Mustika Jaya, Kota Bekasi.

Hambali menjelaskan, SMPN 48 termasuk unit sekolah baru yang belum memiliki gedung fisik. Untuk itu urusan administrasi dilakukan di induk sekolah terdekat yaitu SMPN 26. Saat ini tercatat 240 siswa kelas 7 dan 8 yang telah menempati bangunan sekolah itu.

"Saat ini kurang lebih 240 siswa dari kelas 7 dan 8 yang sudah bersekolah. Jadi kurang lebih usia sekolah baru 2 tahun pelajaran," lanjutnya.

Foto: Enam sekolah baru di Kota Bekasi, belum memiliki gedung untuk proses belajar mengajar. (Aditya Fajar-detikcom)

Hambali berharap, Pemkot Bekasi dapat segera menyelesaikan pembangunan unit sekolah, sehingga tak perlu lagi menumpang.

"Harapannya ya semoga pemkot dapat segera menyelesaikan bangunan sekolah. Jadi murid-murid dapat mendapat fasilitas belajar mengajar yang mumpuni," terangnya.

Meski proses belajar mengajar telah berjalan namun belum ada papan identitas sekolah. Fasilitas penunjang seperti laboratorium praktek belum tersedia di sekolah tersebut. (adf/nvl)