Mengintip Harta Kekayaan Peserta Pilwalkot Makassar

Mengintip Harta Kekayaan Peserta Pilwalkot Makassar

Ibnu Munsir - detikNews
Senin, 15 Jan 2018 15:25 WIB
Danny-Indira mendaftar ke KPU Makassar (ibnu/detikcom)
Makassar - Danny-Indira Vs Munafri-Rahmatika akan berlaga di Pilwalkot Makassar. Tahapan pendaftaran kini mulai memasuki Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK.

Untuk calon petahanan Ramdhan Danny Pomanto nilai kekayaan senilai Rp 79.732.759.695 di periode 2017 lalu. Hartanya naik Rp 5 miliar dari Rp 74.916.018.100 pada 2014 saat mengikuti pilkada. Adapun Indira senilai 1.467.891.602.

Harta kekayaan Danny terakumulasi dari berbagai jenis harta, di antaranya harta tidak bergerak (tanah dan bangunan), harta bergerak (alat transportasi dan mesin), harga bergerak lainnya, surat berharga, kas dan setara kas, dan harta lainnya serta jenis harta yang sifatnya utang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenaikan 2014 pertama saya menjabat Rp 74,9 miliar, terus naik menjadi Rp 79 miliar kenaikanya tak signifikan bisa dilihat," kata Danny Pomanto melalui siaran pers yang diterima wartawan, Senin (15/1/2018).

Sementara untuk Munafri, telah menyetor berkas dan diterina langsung oleh KPK melalui surat tanda terima sejak 8 Januari 2018. Pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari KPK melalui websitenya.

"Tabe, Iye kita tunggumi rilis resminya KPK keluar," kata Ramli melalui WhatsAppnya.

Adapun Rahmatika, sesuai laporanya memiliki harta kekayaan Rp 28.93204.309 miliar.

Pihak KPU Makassar, Syarief Amir mengatakan pihaknya telah menerima tanda terima laporan LHKPN dari KPK terkait 2 paslon cawalkot Makassar.

"Kami sudah terima laporan tanda terima dari KPK terkait dengan paslon cawalkot Makassa. Kalau jumlahnya tanyakan ke KPK, saya cuman terima tanda terima. Intinya persyatan harus melaporkan LHKPN," kata Syarief. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads