"Ini lagi difinalisasi prosesnya bagaimana. Karena memang ada beberapa kebutuhan khusus penerima KJP yang tidak bisa dilayani oleh KJP yang sekarang. Makanya kita perluas jadi KJP Plus," kata Sandiaga di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak sekali kalau kita lihat di bawah untuk ongkos, makan. Anaknya berangkat sekolah, harus sarapan. Itu kadang-kadang mereka terkendala," jelas Sandiaga.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan segera meluncurkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus pada pertengahan tahun ini. KJP Plus akan dapat ditarik tunai untuk uang transportasi bagi siswa.
"Plus yang berikutnya, semua itu tidak non-tunai, tapi ada yang tunai. Yaitu ketika berupa transport peserta didik untuk naik angkot itu misalkan itu boleh. Tapi kalau untuk membeli buku dan segala macam, itu nggak boleh. Tetapi yang boleh itu hanya untuk transport," kata Kepala Dinas Pendidikan Sopan Adrianto di Balai Kota, Jalan Medan Meedeka Selatan, Jakarta Pusat.
Sopan yakin tidak ada penyelewengan terhadap KJP Plus yang dicairkan menjadi tunai. Dirinya mengatakan akan tetap mengawasi penggunaan KJP Plus tersebut.
"Ya di situ aja, tinggal dikunci aja, misalkan itu dikunci untuk keluar duit berapa persennya dari itu dikeluarkan untuk cash," sebutnya. (zak/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini