Jakarta - Rabu (15/6/2005) sore ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan mengumumkan empat digit nomor tujuan SMS. Nomor ini dapat gunakan untuk melaporkan dugaan terjadinya praktek penyimpangan penyelenggaraan negara."Sabar Bung, nomornya akan diumumkan sendiri oleh Presiden," jawab Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng ketika didesak
detikcom, Jakarta, Rabu (15/6/2005) dini hari, mengenai berapa nomor tujuan SMS yang akan diumumkan.Tetapi Andi enggan memberikan keterangan lebih lanjut mengenai nomor tujuan SMS yang bisa digunakan untuk 'curhat' kepada Presiden. Kegiatan 'iseng-iseng berhadiah' yang dilakukan
detikcom menemukan bahwa nomor baru itu adalah 9949. Hal ini dibuktikan dengan dibalasnya dua SMS yang dikirim. Pesan itu dibalas oleh fasilitas
auto reply pada SMS server kepresidenan. Balasan itu sampai dalam tempo kurang dari dua detik sejak pesan awal terkirim.
Terima Kasih atas partisipasi Anda dan pesan Anda telah kami terima. Ttd Presiden Republik Indonesia. Demikian bunyi balasan yang menandakan bahwa SMS yang kita kirim telah diterima. Ongkos SMS itu standar, Rp 350 per pesan.Sedangkan, pesan yang dikirimkan ke nomor 7747 (Pres) tidak terkirim. Hanya tertulis
Sending Failed. Nomor ini sebelumnya diduga adalah nomor yang dipilih untuk menampung serbuan keluhan masyarakat.Perlu diketahui bahwa 9949 menandakan tanggal lahir SBY pada 56 tahun lalu di Pacitan, Jawa Timur, yakni 9 September 1949. Pantas saja, empat angka tersebut juga digunakan untuk ponsel pribadinya yakni 0811 10 9949. Selama sembilan bulan terakhir, nomor itulah yang digunakan oleh sebagian masyarakat, yang kebetulan mengetahui untuk menyampaikan berbagai pesan kepada Presiden. Masyarakat memanfaatkan itu untuk menyampaikan keluhan jalannya pemerintahan maupun dukungan terhadap langkah pemberantasan korupsi yang digalakkan oleh pemerintahan SBY-JK.Namun, sejak diumumkan secara terbuka, pada Sabtu (11/6/2005) di Purwakarta, nomor ponsel pribadi SBY tidak dapat dihubungi. Ribuan SMS yang dikirimkan dalam waktu hampir bersaman dari seluruh penjuru Tanah Air membuat
smart phone canggih milik Presiden kewalahan.Ponsel Presiden selalu
hang setiap memproses kiriman pesan pendek. Selain itu, selalu tulalit saat menerima panggilan telepon. Diharapkan dengan dibukanya SMS server secara resmi, masalah teknis seperti itu tidak terulang lagi sehingga dapat mengefektifkan akses masyarakat bertindak sebagai 'mata dan telinga' Presiden. Peran masyarakat ini dapat memantau tingkah polah jajaran pemerintah pusat maupun daerah. Apakah Anda juga tertarik mencoba mengetes nomor baru Presiden di atas? Ceritakan pada kami di redaksi@staff.detik.com!
(ism/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini