Penggapaian puncak tertinggi itu dilakukan oleh tim Ekspedisi Aconcagua STAPALA Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) pada 7 Januari 2018 pukul 14.00 siang waktu setempat. Ekspedisi dilakukan sejak 23 Desember 2017 sampai dengan 14 Januari 2018.
Tim Ekspedisi yang terdiri dari Patuan Handaka, Eko Santoso, dan Ardiyanta berhasil menggapai puncak Ancocagua yang memiliki tinggi 6962 mdpl. Berdasarkan keterangan dari tim ekspedisi, pendakian dari camp terakhir (camp 3) menuju puncak (summit attack) ditempuh kurang lebih selama 10 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Di trek Canaleta, tanjakan terakhir menuju puncak, tim harus menghabiskan waktu selama 4 jam karena jalurnya sangat terjal. Kemiringan hampir 70 derajat. Tim harus ekstra berhati hati, berjalan perlahan karena sering terjadi bebatuan yang longsor menimpa pendaki di bawahnya. Di musim pendakian seperti saat ini cukup banyak pendaki di Gunung Aconcagua.
"Alhamdulillah, walau dengan perjuangan yang sangat berat, berkat doa saudara saudara kami di tanah air, kami telah berhasil mengibarkan merah putih di puncak Aconcagua", tulis Eko Santoso, salah satu anggota tim pendaki.
Cuaca, sesuai perkiraan, cukup baik untuk pendakian. Angin tidak bertiup kencang namun suhu diperkirakan -20 derajat. Langkah kaki kaku dan berat apalagi dengan oksigen yang semakin tipis di ketinggian di atas 6000 mdpl.
Setelah sekitar 15-20 menit berada puncak, tim ekspedisi langsung turun. Perjalanan turun dibayangi cuaca gelap dan diikuti hujan salju. "Semua anggota tim dalam kondisi sehat selama perjalanan naik dan turun gunung," kata Eko. (fjp/van)