Mengibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Aconcagua

Mengibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Aconcagua

Jabbar Ramdhani - detikNews
Kamis, 11 Jan 2018 05:04 WIB
Foto: Dok Tim Ekspedisi Aconcagua STAPALA PKN STAN
Jakarta - Selain Everest yang merupakan puncak tertinggi di dunia, ada Gunung Ancocagua yang menduduki peringkat kedua. Begini rasanya menggapai puncak gunung tertinggi kedua di dunia tersebut.

Penggapaian puncak tertinggi itu dilakukan oleh tim Ekspedisi Aconcagua STAPALA Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) pada 7 Januari 2018 pukul 14.00 siang waktu setempat. Ekspedisi dilakukan sejak 23 Desember 2017 sampai dengan 14 Januari 2018.

Tim Ekspedisi yang terdiri dari Patuan Handaka, Eko Santoso, dan Ardiyanta berhasil menggapai puncak Ancocagua yang memiliki tinggi 6962 mdpl. Berdasarkan keterangan dari tim ekspedisi, pendakian dari camp terakhir (camp 3) menuju puncak (summit attack) ditempuh kurang lebih selama 10 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dibutuhkan perjuangan berat untuk menggapai puncak tertinggi di Amerika Selatan tersebut. Kondisi jalur pendakian menuju puncak sangat sulit. Tim harus mengenakan double boots yang terpasang crampon pada jalur yang berganti-ganti antara salju dan bebatuan," kata Media Relation STAPALA Indra Purwanto, Kamis (11/1/2018).

Mengibarkan Merah Putih di Puncak Gunung AconcaguaFoto: Dok Tim Ekspedisi Aconcagua STAPALA PKN STAN


Di trek Canaleta, tanjakan terakhir menuju puncak, tim harus menghabiskan waktu selama 4 jam karena jalurnya sangat terjal. Kemiringan hampir 70 derajat. Tim harus ekstra berhati hati, berjalan perlahan karena sering terjadi bebatuan yang longsor menimpa pendaki di bawahnya. Di musim pendakian seperti saat ini cukup banyak pendaki di Gunung Aconcagua.

"Alhamdulillah, walau dengan perjuangan yang sangat berat, berkat doa saudara saudara kami di tanah air, kami telah berhasil mengibarkan merah putih di puncak Aconcagua", tulis Eko Santoso, salah satu anggota tim pendaki.
Cuaca, sesuai perkiraan, cukup baik untuk pendakian. Angin tidak bertiup kencang namun suhu diperkirakan -20 derajat. Langkah kaki kaku dan berat apalagi dengan oksigen yang semakin tipis di ketinggian di atas 6000 mdpl.

Setelah sekitar 15-20 menit berada puncak, tim ekspedisi langsung turun. Perjalanan turun dibayangi cuaca gelap dan diikuti hujan salju. "Semua anggota tim dalam kondisi sehat selama perjalanan naik dan turun gunung," kata Eko. (fjp/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads