Pengacara: Fredrich Bantah Booking 1 Lantai RS untuk Setya Novanto

Pengacara: Fredrich Bantah Booking 1 Lantai RS untuk Setya Novanto

Faiq Hidayat - detikNews
Rabu, 10 Jan 2018 20:22 WIB
Fredrich Yunadi ketika menjadi pengacara Setya Novanto. (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Pengacara Fredrich Yunadi, Sapriyanto Refa, membantah bila dikatakan kliennya memesan kamar perawatan VIP untuk Setya Novanto di RS Medika Permata Hijau. Dia juga menyebut Fredrich tak pernah berkomunikasi dengan dokter Bimanesh Sutarjo.

"Itu kan keterangan berbeda. Yang saya dapatkan keterangan dari Pak Fredrich tidak seperti itu. Dia (Fredrich) tidak pernah berkomunikasi dengan rumah sakit sebelumnya," ujar Sapriyanto Refa kepada detikcom, Rabu (10/1/2018).

Sapriyanto menyebut Fredrich baru datang ke RS Medika Permata Hijau setelah Novanto dirawat. Dia pun menyebut dugaan KPK soal pemesanan atau booking satu lantai RS itu harus dibuktikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia (Fredrich) datang ke rumah sakit setelah kecelakaan itu. Kalau kemudian KPK bisa membuktikan, ya itu kewenangan KPK. Tapi yang saya dapatkan informasi Pak Fredrich seperti itu (tidak booking)," kata Sapriyanto.

"Kalau berkaitan pengkondisian menjelang kecelakaan, Pak Fredrich tidak pernah menyampaikan ini," imbuh dia.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Fredrich Yunadi dan dr Bimanesh Sutarjo sebagai tersangka. Keduanya dijerat KPK dengan pasal obstruction of justice.

[Gambas:Video 20detik]


Sebelum Novanto dirawat, Fredrich mendatangi rumah sakit untuk mengkondisikan situasi. Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan peristiwa yang dimaksud terjadi pada saat Novanto mengalami kecelakaan. Novanto, yang saat itu tengah diburu KPK, mendadak muncul dengan kabar dia dirawat di RS Medika pascakecelakaan.

Basaria mengatakan penyidik mendapatkan informasi bahwa salah seorang dokter di RS Medika Permata Hijau mendapatkan telepon juga dari seseorang yang diduga pengacara SN bahwa SN akan dirawat pukul 21.00 WIB.

"Dan meminta kamar VIP yang rencananya akan di-booking satu lantai. Padahal saat itu belum diketahui SN dirawat karena sakit apa," kata Basaria hari ini. (fai/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads