Mega menyampaikan pidatonya itu di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (10/1/2017). Mega mengatakan fitnah dan pembunuhan karakter dipakai untuk menyerang seseorang melalui media sosial.
"Pelaku menggunakan identitas palsu, memaki, memfitnah, menghujat, membunuh karakter terhadap siapapun. Mereka lukai tanpa merasa bersalah, menyesal," ujar Mega.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mega, serangan seperti itu sangat tidak jantan. Kalau mau 'tempur', kata Mega, mari secara sehat.
"Kemarin Pilkada saya katakan mereka seperti ini sebenarnya seorang yang pengecut, tidak berjiwa ksatria. Saya tahu, 'Bapak Presiden, kalau banteng itu jantan'. Jadi saya suka bilang begini, 'Kalau mau tempur, ayo bersikap jantan'," ucap Mega.
"Anak-anak bilang, 'Ibu, jangan lupa Ibu betina lho'," imbunya disambut tawa kader. (gbr/dkp)