Sudirman menyebut partai berwarna kuning, yang menjadi ciri khas Golkar, belum bergabung dalam koalisi pengusungnya. Sudirman-Ida diusung oleh Gerindra, PKS, PAN, dan PKB di Pilgub Jateng. Golkar sendiri hingga saat ini belum memutuskan siapa pasangan calon yang akan diusungnya di Pilgub Jateng.
"Ibu Ida ini orang pergerakan lama juga dan saya kira paham pergerakan masyarakat, denyut masyarakat. Meskipun di LSM, saya juga ada di dunia profesional, di birokrasi. Juga saling melengkapi karena dari warna partainya ada merah (Gerindra), putih (PKS), biru (PAN), hijau (PKB). (Partai) kuning (Golkar) belum (mendukung) barangkali," kata Sudirman di kediaman Prabowo, Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudirman bersyukur karena proses pengusungan dirinya melibatkan beberapa partai yang dia sebut sebagai satu wujud kemajemukan. Dia juga bersyukur karena proses tersebut berjalan tertata, sistematis, dan tepat waktu.
"Ini adalah betul-betul sesuatu yang saya syukuri sebagai niat kita mendukung kemajemukan, mendorong persatuan, dan kami syukuri sebagai proses yang sangat tertata, sistematis, dan tepat waktu. Besok kami mendaftar, insyaallah, dan mohon doa restu dari semuanya," ujarnya.
Sudirman menjelaskan mendapat amanah dari para pimpinan partai pengusungnya untuk memperhatikan lima hal yang dinilai sebagai momok di Jawa Tengah. Lima hal tersebut akan dijadikan Sudirman sebagai dasar untuk menyusun program kampanye dan program kerjanya bila nanti terpilih sebagai gubernur.
"Pesan dari seluruh pimpinan partai dan para tokoh, lima hal yang harus ditangani di Jawa Tengah. Nomor satu soal kemiskinan, nomor dua soal kesejahteraan, mulai kesehatan, pendidikan, memajukan ekonomi, meratakan infrastruktur," terang eks Menteri ESDM itu.
Sudirman Said-Ida Fauziyah diterima Prabowo Subianto. (Audrey Santoso/detikcom) |
"Lima hal ini agenda kita bersama dan perlu didetailkan sehingga menjadi program yang tak hanya kita kampanyekan, tapi jadi program yang jadi bagian dari visi kami berdua," sambung Sudirman.
Sementara itu, menyambung pernyataan Sudirman terkait deklarasi diri mereka, Ida menyatakan memiliki cukup pengalaman terkait pemerintahan di daerah. Dia juga mengaku pernah berpikir akan ada saatnya dia menjadi pelaksana undang-undang, tidak hanya pembuat undang-undang.
"Saya ini lama menjadi anggota Komisi II, yang memang terkait dengan pemerintah daerah. Saya termasuk ikut merumuskan Undang-Undang Otonomi Daerah, banyak paket undang-undang politik. Saya waktu itu membayangkan pada saatnya kan tidak hanya membuat undang-undang. Tapi pada saatnya saya harus menjadi bagian dari melaksanakan undang-undang itu atau bagian dari pelaksana undang-undang itu," papar Ida.
Dia juga menyebut sebagai anggota DPR termuda pada 1999. Sudah hampir 20 tahun dia berada di lingkungan legislatif. Sambil berkelakar, Ida menuturkan tidak ingin menjadi anggota DPR tertua saat ini.
"Apalagi tahun 1999 saja jadi anggota DPR termuda. Saya juga tidak mau dong menjadi anggota tertua di DPR. Jadi, sebelum tertua itu, saya harus keluar dari DPR supaya tidak jadi yang tertua di DPR. Dan bagi saya, sebagai kader partai, saya tidak melihat sebulan, dua bulan, proses itu berjalan," tutur Ketua Fraksi PKB DPR itu.
Keterlibatannya dalam kontestasi kepala daerah, menurut Ida, merupakan jawaban atas sedikitnya partai politik yang mengusung perempuan sebagai pemimpin daerah. Dia mengatakan telah membaca komentar-komentar dari netizen yang mempertanyakan kehadiran perempuan di kontestasi pilkada serentak tahun ini.
"Ketika semakin banyak parpol yang deklarasikan calon kepala daerah, ini saya pikir kontestasi yang minim calon perempuan. Bukankah perempuan separuh dari jumlah penduduk di Indonesia?" ucap Ida.
"Ketika membaca itu, tentu jadi tantangan tersendiri meskipun itu tantangan membangun, bagaimana pembangunan lebih berkeadilan gender. Saya sudah lakukan lama, tapi akan terasa beda efeknya ketika saya jadi bagian eksekutif," tambah dia.
Sudirman dan Ida akan mendaftar ke KPU Jateng esok hari, Rabu (10/1). Mereka akan berangkat dari Masjid Raya Baiturrahman menuju kantor KPUD Jateng di Semarang setelah salat asar. (aud/elz)












































Sudirman Said-Ida Fauziyah diterima Prabowo Subianto. (Audrey Santoso/detikcom)