Kepala Sudinsos Jaktim Benny Martha mengatakan anak punk yang berjumlah 13 orang itu kerap memaksa warga saat mengamen di dalam angkutan umum. Mereka beralasan ingin bertemu dengan teman lainnya di Jakarta.
"Mereka di Jakarta sudah dua hari. Karena nggak ketemu alamat temannya, jadi untuk menutupi kebutuhan hidup kelompok punk ini mengamen di bebarapa kawasan," kata Benny lewat keterangan tertulis yang diterima, Senin (8/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Warga melaporkan cara mengamen mereka yang meminta uang dengan paksa. Warga terganggu karena aroma tak sedap dari badan mereka yang tak pernah mandi.
Ketiga belas anak punk ini rata-rata berumur 13-16 tahun. Mereka tak membawa identitas diri berupa kartu pelajar atau KTP.
Ada seorang perempuan dari salah satu mereka. Ketiga belas anak punk ini terdiri dari 10 orang asal Ternate dan 3 orang asal Surabaya.
![]() |
Ketiga belas anak punk ini rencananya akan dipulangkan ke daerah asal mereka.
"Mereka akan dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung, Jakarta Timur untuk mendapatkan pembinaan. Mereka juga akan diupayakan untuk pulang ke daerah asal," ujar Benny. (jbr/bpn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini