Korban Tewas Busung Lapar di NTT Jadi 21 Orang
Senin, 13 Jun 2005 16:16 WIB
Kupang - Korban meninggal dunia akibat busung lapar di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam lima bulan terakhir bertambah drastis menjadi 21 orang. Sebelumnya diberitakan korban tewas tercatat 14 orang.Data baru ini muncul setelah Kepala RSU WZ Johanis Kupang, Hein Mooy, mengumumkan terdapat tujuh balita dari 41 balita yang menjalani perawatan di RSU Kupang meninggal dunia dalam kurun waktu Januari-Mei 1005. Dinas Kesehatan NTT sebelumnya bahkan hanya melaporkan tiga korban tewas yakni di Kabupaten Sumba Timur.Laporan tersebut juga berbeda jauh dari hasil evaluasi Care Internasional Indonesia (CII) yang menyatakan bahwa terdapat delapan korban tewas di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan. Dua korban tewas lainnya di Kabupaten Kupang, dan satu di Rote Ndao.Dengan adanya informasi baru dari Hein Mooy, total korban tewas busung lapar di NTT mencapai 21 orang. "Dari 41 balita yang dirawat di RSU, tujuh di antaranya tewas, 29 sembuh total dan sudah dipulangkan dan hanya tersisa lima balita yang masih dirawat," kata Hein Mooy, di Kupang, Senin (13/6/2005).Gubernur NTT, Piet A Tallo, yang dikonfirmasi mengenai kebenaran jumlah korban tewas mengatakan, ia baru mendapat laporan tiga yang tewas. "Laporan resmi yang saya terima, baru tiga balita yang meninggal dunia. Saya tidak tahu kalau ada korban lain. Jangan-jangan mereka meninggal dunia karena penyakit lain," kata Tallo.Ia berjanji akan mencari data yang akurat, sehingga tidak ada kesimpangsiuran data.Sementara itu, jumlah penderita kurang gizi dan gizi buruk di 16 kabupaten dan kota juga terus meningkat. Data terakhir menyebutkan, sebanyak 250 balita menderita busung lapar, dan lebih dari 70.000 balita lainnya mengalami gizi buruk dan kurang gizi.Tiga LangkahPemerintah telah mengambil tiga langkah penting guna mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) gizi dan busung lapar yang melanda berbagai daerah di Indonesia.Tiga langkah tersebut yakni memberikan perawatan secara total kepada penderita, pemberian makanan tambahan padat gizi serta merevitalisasi keberadaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).Hal ini ditegaskan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Alwi Shihab di Kupang, Senin (13/6/2005) saat meninjau langsung kondisi balita penderita busung lapar di RSU WZ Johanis Kupang, bersama isteri Wakil Presiden, Ny. Mufidah Yusuf Kalla dan Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari."Saya akan segera kumpulkan menteri-menteri yang berhubungan dengan kesejahteraan untuk melakukan rapat teknis guna membahas langkah-langkah lanjutan yang akan ditempuh pemerintah, kata Alwi.
(nrl/)