Fahri Hamzah: Kekosongan Kepemimpinan DPR Tak Boleh Dibiarkan

Fahri Hamzah: Kekosongan Kepemimpinan DPR Tak Boleh Dibiarkan

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Senin, 08 Jan 2018 14:48 WIB
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah (Foto: Lamhot Aritonang)
Jakarta - Hingga detik ini, Golkar belum mengirimkan nama Ketua DPR pengganti Setya Novanto. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut posisi tersebut tak bisa terus dibiarkan kosong dari jabatan definitif.

"Sebetulnya kekosongan kepemimpinan itu isitilahnya itu tidak boleh dibiarkan," ujar Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/1/2018).


DPR, disebut Fahri, saat itu memberi kelonggaran kepada Golkar untuk menyelesaikan masalah internal mereka sebelum memberi nama ketua DPR yang baru. Karena masalah itu sudah selesai, Fahri menyebut seharusnya Golkar bisa menentukan nama pengganti Setya Novanto yang terjerat korupsi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Golkar mengaku akan menunggu pembahasan revisi UU MD3 sebelum mengajukan nama ketua DPR yang baru. Bagi Fahri, itu memang hak Golkar.

"Kita tunggu aja, kan besok paripurna," sebut dia.

Hari ini, 3 pimpinan DPR selain Fahri, yaitu Fadli Zon dan Agus Hermanto berkantor. Hal itu disebut Fahri sebagai antisipasi apabila surat Golkar soal ketua DPR masuk. Jika demikian, Fahri menyebut pimpinan DPR akan melakukan rapat pimpinan.

"Janji sama Pak Fadli kita antisipasi kalau ada surat Golkar kami mau rapat," sebutnya.

Dilanjutkan Fahri, jika memang tak ada surat masuk dari Golkar soal nama ketua DPR baru hingga paripurna besok, artinya tak ada pelantikan. Jika sebaliknya, Fahri mengatakan Fadli Zon akan tetap menjabat sebagai pelaksana tugas.

"Misalnya besok pagi, bilang surat masuk, tergantung permintaan DPP. Misalnya pagi surat masuk misal diminta mau dilantik langsung, yaudah kita bikin rapim pagi habis itu bamus baru paripurna," ucap Fahri. (gbr/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads