Saksi mata bernama Zulkarnaen (73) mengatakan kejadian terjadi pukul 06.00 WIB. Tiba-tiba dia dibangunkan anak dan istrinya yang mendengar seseorang dikabarkan bunuh diri.
"Lokasi kejadiannya ada di belakang rumah saya. Saya bangun tahu-tahu orang sudah banyak di sekeliling rumah saya. Saya cek ke sana ke sini, ternyata ada di belakang pembuangan air di belakang rumah," ujar Zulkarnaen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Zul men tidak berani menyentuh jenazah perempuan itu. Zul takut sidik jarinya akan menempel di tubuh Meritha.
"Saya lihat terus Foto, tapi nggak berani sentuh. Nanti malah jejak saya ada di sana, mending tungggu polisi," sambungnya.
Dua jam setelah kejadian, Zul menyebut personel polisi lokasi. Polisi memasuki rumah Zul mengambil jenazah Meritha.
"Mereka bawa pakai kantong jenazah. Kami nggak berani lihat, nanti kebayang-bayang sama mayatnya," ujar Zul.
Zul juga tidak mengenal sosok Merihta. Dia belum pernah bertemu Meritha. "Nggak kenal, saya belum pernah ketemu," ujar Zul.
Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono mengatakan, suami Meritha menyebut istrinya diduga stres karena urusan pekerjaan. Selain itu, korban juga merasa tertekan dengan kondisi kesehatan bayinya yang berusia 9 bulan. Hal ini yang menguatkan dugaan Meritha bunuh diri. (fdn/fdn)