Kapal berwarna putih-merah itu sudah sejak pertengahan Desember lalu terdampar dan dalam kondisi karam. Di kapal itu terdapat tulisan Elektra yang disinyalir sebagi nama kapal.
Menurut keterngan warga sekitar, Sailan (39) kapal tersebut diketahui berasal dari Bojonegara, Serang. Sepengetahunnya, muatan di dalam kapal sudah tidak ada namun ia mensinyalir bahwa kapal tersebut dulunya bermuatan BBM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari pertengahan Desember itu Airudnya (Polairud) mah muter-muter aja ngontrol. Jadi tontonan orang sini, kalau tiap subuh ada aja orang yang ke sana lihat perahu, kan itu dipanggilnya kapal bosok (busuk)," kata Sailan kepada detikcom, Senin (8/1/2018).
Warga yang penasaran melihat kapal tersebut, kata dia, biasanya setiap weekend menyewa perahu nelayan dengan membayar Rp 5.000 per orang untuk menuju terdamparnya kapal. Sebab, jarak dari tempat pool perahu dengan lokasi berjarak sekitar 15 km.
"Hari Jumat kemarin pada ke sana jam 14.00 siang, tapi muter doang, foto-foto, pengen lihat aja gitu. Biasanya anak-anak muda itu yang ke sana," kata dia.
Hingga kini, kapal tersebut masih terdampar dan tidak diketahui pasti pemilik dan penyebab kapal bisa terdampar hingga karam di laut Pontang. (asp/asp)