Keduanya ditangkap di wilayah Tangerang. Kemudian, polisi membawa keduanya ke lokasi pemukulan Brigadir Rizal tetapi Ahmad melawan sehingga ditembak mati.
"Jadi 2 orang ditangkap. Pelaku AS (Ahmad Sopian) meninggal, untuk istri, kita lanjutkan untuk tindak pidana narkotika karena menurut pengakuan yang bersaksi melakukan transaksi narkoba," ujar Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (7/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video 20Detik: Pasutri Pengedar Narkoba dan Penganiaya Polisi Ditembak Mati
"Mereka bandar narkoba yang cukup meresahkan di daerah Tambora. AS dan SA ini suami istri. Ini (Ahmad Sopian) residivis berdasarkan keterangan istrinya, Adiknya (SA) tahanan di Cipinang. Istrinya dikenal di lingkungan dengan Ibu Negara karena suaminya bandar narkoba. Dia ini terkenal dan meresahkan masyarakat," ucap Hengki.
Menurut Hengki, Siti sebenarnya telah berhasil ditangkap pada Jumat (5/1) ketika operasi penyamaran Brigadir Rizal. Namun Siti berhasil kabur ketika suaminya memukul Brigadir Rizal.
"Pada saat petugas ini menyamar sebagai pembeli kita berusaha menangkap istrinya berhasil kita tangkap tapi dipukul oleh suaminya," kata Hengki.
Brigadir Rizal dipukul Ahmad pada Jumat (5/1) malam. Saat itu Rizal bersama rekannya melakukan penyamaran untuk mengungkap kasus peredaran narkoba jenis sabu.
Rizal menyamar sebagai pembeli dan menemui Ahmad. Sementara, rekan-rekan Rizal lainnya berada tak jauh di lokasi untuk melakukan penggerebekan, menunggu aba-aba dari Brigadir Rizal.
Namun tak lama ketika Brigadir Rizal menemui Ahmad, terdengar letusan tembakan satu kali. Anggota tim lain pun langsung masuk ke lokasi transaksi. Rizal sudah tergeletak ditemukan sudah tergeletak di salah satu rumah. Dia mengalami luka di kepala karena pukulan benda tumpul yang dilakukan Ahmad.
(dhn/dhn)