Peneliti CSIS: Hindari Gaduh, Jokowi Tak Akan Reshuffle Airlangga

Peneliti CSIS: Hindari Gaduh, Jokowi Tak Akan Reshuffle Airlangga

Nur Indah Fatmawati - detikNews
Sabtu, 06 Jan 2018 10:32 WIB
Para narasumber diskusi 'Perlukah Airlangga Mundur?' di Warung Daun (Nur Indah Fatmawati/detikcom)
Jakarta - Peneliti CSIS memandang Presiden Joko Widodo tidak akan mencopot Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto dari Menteri Perindustrian. Ada banyak efek yang ditimbulkan jika Airlangga dicopot dari posisinya sebagai menteri.

"Kalau dari sisi efek, efeknya akan besar, dari sisi kegaduhan politik. Seperti reshuffle dua kali sebelumnya. Menggunakan tolok ukur itu akan kecil kemungkinan Airlangga di-reshuffle," ucap peneliti CSIS Arya Fernandes dalam diskusi 'Perlukah Airlangga Mundur?' di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2018).

Diskusi 'Perlukah Airlangga Mundur?' di Warung DaunPara narasumber diskusi 'Perlukah Airlangga Mundur?' di Warung Daun (Nur Indah/detikcom)

Belum lagi dari sisi internal Golkar, akan menjadi polemik sendiri jika memang sampai terjadi reshuffle. Golkar akan mencari sosok yang bisa menggantikan Airlangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baik Jokowi maupun AH akan menghindari kegaduhan. Jokowi tidak akan me-reshuffle AH (Airlangga Hartarto), dan tidak ada orang yang bisa menggantikan AH dari sisi profesionalisme. Dengan begitu, kalaupun Presiden meminta reshuffle, akan menghindari," imbuhnya.

Menurut Arya, hubungan keduanya sangat akrab. Jokowi memang pernah menyatakan saat kampanye, tidak ingin menterinya memegang jabatan ganda. Namun, menurut Arya, ini hanya gimmick kampanye.

"Apakah Jokowi akan me-reshuffle AH atau tidak, bolanya di Jokowi. Sangat kecil kemungkinan mengganti AH. Kenapa? Padahal dulu kan pernah saat kampanye bilang tidak ingin menterinya jabatan ganda? Itu hanya gimmick kampanye, supaya tampak berbeda dibandingkan pemerintah sebelumnya," ujar Arya. (nif/ams)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads