"Nggak ada, nggak ada (kontrak politik). Dengan Golkar nggak. Karena saya kader Demokrat," ucap Deddy saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (5/1/2018).
Menurutnya, kontrak itu hanya berlaku untuk calon internal Partai Golkar. Sementara itu, Deddy menganggap dirinya harus tetap mengikuti arahan partainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deddy menilai, jika memang amanat itu ditujukan kepada dirinya, ia hanya melihat hal tersebut sebagai harapan untuk berkoalisi pada pilpres mendatang. Ia pun menganggap itu bukan sesuatu yang harus diributkan.
"Barangkali kalau kita yang di luar diharapkan bisa berkoalisi," tutur Deddy.
"Lagi pula kalau beda koalisi pada pilpres, memang kenapa, sih? Kayak mau perang saja," jelasnya.
Dalam arahannya, Airlangga meminta seluruh calon kepala daerah yang diusung Golkar terus mendukung pemerintahan Joko Widodo. Bahkan Airlangga juga meminta calon kepala daerah itu ikut mendukung Jokowi maju pada Pilpres 2019.
"Kepada Saudara, kami titipkan, selain memenangkan pilkada, Saudara mengemban amanat munas Partai Golkar, yaitu mengusung Presiden Jokowi untuk periode kedua. Sanggupkah Saudara-saudara?" kata Airlangga setelah memberikan surat rekomendasi di kantor DPP Golkar sore tadi. (dkp/dkp)