Abdul tiba di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2018) pukul 10.34 WIB diantar mobil tahanan. Dia mengenakan kemeja putih dan masker yang menutup sebagian dagunya. Dia juga membawa tas abu-abu.
Di belakang Abdul, ada dua orang. Satu orang memakai kemeja putih, sementara seorang lagi mengenakan kaus bergaris putih-abu dan memanggul tas hitam. Mereka adalah rombongan yang dibawa dari Kalsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul hanya tersenyum saat ditanya soal penangkapannya. Dia sempat membuka mulut, namun urung memberi keterangan dan masuk ke lobi KPK. Rombongan ini kemudian naik ke ruang pemeriksaan di lantai 2.
Pukul 22.36 WIB, datang mobil tahanan kedua. Kali ini ada dua orang yang dibawa. Salah seorang menggunakan batik cokelat, dan seorang lagi mengenakan kemeja seragam berwarna abu-abu. Mereka juga langsung menyusul rombongan pertama tanpa memberi keterangan.
Sementara itu seorang lainnya yaitu pihak swasta dari Surabaya, menurut Febri sudah tiba lebih dulu jelang sore tadi.
Pengusaha yang diamankan dari Kalsel terkait OTT Bupati HST. (Nur Indah/detikcom) |
OTT dilakukan di dua tempat, yaitu di Kalsel dan Surabaya. Di Kalsel, KPK mengamankan lima orang, termasuk Latif, bersama uang ratusan juta rupiah. Sedangkan di Surabaya, KPK mengamankan seorang swasta.
Namun Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan akhirnya hanya lima orang yang dibawa ke KPK untuk pemeriksaan lanjutan hingga maksimal 24 jam.
Dalam operasi ini, diindikasi adanya penerimaan suap terkait pembangunan rumah sakit setempat. Nilai suap itu diperkirakan lebih dari Rp 1 miliar. KPK juga mengamankan uang ratusan juta rupiah di lokasi. (nif/elz)












































Pengusaha yang diamankan dari Kalsel terkait OTT Bupati HST. (Nur Indah/detikcom)