"(Saya) prihatin dan kadang-kadang Jennifer Dunn ini mungkin lebih ke victim ya daripada sebuah permainan mega maha besar," ucap Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2018).
Menurut Sandi, di balik penyalahgunaan narkoba yang dilakukan Jennifer Dunn terdapat industri narkoba yang berisi bandar-bandar besar. Ia pun meminta pelbagai pihak untuk membedakan antara korban dengan bandar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksikan video 20detik untuk melihat Jennifer Dunn di sini:
Sandi mengatakan, industri narkoba saat ini telah marak dan merusak generasi muda secara masif. Yang disasar, kata Sandi, adalah para artis.
"Kenapa? Karena para artis itu lifestyle influencer. Begitu artis make terus kan semuanya pengen jadi kayak artis. Oh kalau mau cool harus make juga gitulho. Nah ini yang harus kita patahkan dengan gaya hidup berbeda yaitu kalau mau cool ya harus olahraga. Kalau mau cool nggak boleh narkoba," tuturnya.
"Ini harus kita lakukan dari anak-anak muda sih. Dari akar rumput, paling bawah. Say no to drug dan kita totalitas gitulho. Dan kita all out perang menghadapi narkoba ini," lanjut Sandi.
Untuk diketahui, artis Jennifer Dunn baru-baru ditangkap polisi karena memesan sabu. Jedunn, nama panggilannya, juga disebut-sebut sudah 10 kali memesan sabu kepada tersangka FS, yang juga ditangkap dalam kasus itu.
Ini ketiga kalinya Jennifer ditangkap gara-gara narkoba. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepuasan sendiri merupakan alasan Jennifer menggunakan narkoba.
"Ada kepuasan sendiri," jawab Argo Yuwono kepada detikcom, Rabu (3/1/2018). (idh/idh)