"Saat ini pejalan kaki sudah enak jalan kaki di sana. Sekarang kalau tanya PKL mereka semringah. Kalau tanya opang (ojek pangkalan) mereka tak terganggu. Mikrolet juga tidak terganggu bahkan BBM-nya nggak berkurang karena tidak harus berputar Tanah Abang," kata Mangara di Hotel Milenium, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2018).
Mangara juga mengatakan, TransJakarta yang melintas saat penutupan di Jalan Jati Baru tidak mengganggu pendapatan para sopir angkutan umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mangara, salah satu masalah utama kemacetan di Tanah Abang yakni banyaknya angkutan umum di kawasan tersebut. Sehingga, harus ada pengurangan kendaraan yang melintas.
"Sebenarnya begini ini yang salah, selama ini kondisi Tanah Abang penataan itu di situ ada sekitar 500 mikrolet ada Mayasari, ada bajaj, ada opang, ada ojol semua tumplek di jalan yang segitu-segitu aja. Pak Gubernur melihat ini harus ada penataan. Jalan Jati Baru harus steril dari angkutan umum," jelasnya. (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini