Acara Bedah Kerja 2017 dan Fokus Kerja 2018 itu digelar di Gedung D Kemenristek Dikti, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2017). Nasir awalnya bicara tentang beasiswa yang diberikan selama tahun 2017.
"Program (beasiswa) bidikmisi selain meningkatkan akses juga meningkatkan mutu pendidikan tinggi, prestasi akademik sangat baik, 82,83% mahasiswa mencatat IPK lebih dari 3,00," ujar Nasir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Menristek Dikti Mohammad Nasri. (Seysha-detikcom) |
Selain bidikmisi, ada juga beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) untuk daerah 3T (Terluar, Tertinggal, Terdepan). Selama 2017, ada 3.468 mahasiswa dari Papua, Maluku, Kalimantan, Sumatera, Aceh, yang mendapat beasiswa ini
"Ada dari Maluku lulus fakultas kedokteran IPK-nya nggak tanggung-tanggung 3,22. ternyata anaknya juga pinter-pinter," ucap Nasir.
Nasir juga mendorong pendidikan daring untuk tahun 2018. Menurutnya, sistem pendidikan Indonesia harus menjadi bagian dari era digital.
"Kita akan mencoba sistem kuliah daring. Ke depan nanti akan menjadikan bagian era digital akan terjadi kelas borderless maka itu kementerian melanjutkan pengembangannya," ujarnya.
Nasir menuturkan mata kuliah daring ini sudah ada. Namun, belum dijelaskan perguruan tinggi mana saja yang akan menyelengarakan kuliah daring itu.
"Ada materi yang terbuka, mata kuliah terbuka, dan mata kuliah daring sudah ada. Jika mereka melakukan mata kuliah itu dihitung SKS-nya ada 51 PTN penyelenggaranya," imbuhnya. (idh/idh)












































Foto: Menristek Dikti Mohammad Nasri. (Seysha-detikcom)