Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (4/1/2017), ada banyak orang yang berperan membidani lahirnya taman seluas 341 hektar di Manhattan ini.
Dilansir situs Columbia University, mulanya tak ada visi membangun taman itu dalam Rencana Komisioner tahun 1811. Saat itu, New York terbilang sebagai kota relatif kecil, bila ingin pergi ke hutan maka tinggal keluar kota sebentar saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Video suasana Central Park saat ini bisa disaksikan di 20detik.com:
Situs Central Park History yang mengambil catatan dari buku 'The Park and The People: A History of Central Park', karya Roy Rosenweig dan Elizabeth Blackmar, menyebut asal muasal ide taman raksasa di New York tak bisa dilepaskan dari satu konglomerat dan istrinya, yakni Robert Bowne Minturn dan Anna Merry Wendell.
Berdasarkan memoar putra Minturn, disebutkan bahwa keluarga Minturn baru saja pulang dari 18 bulan berkelana ke Inggris, Prancis, Itali, Swiss, Jerman, Yerusalem, dan Mesir pada 1848. Mereka pulang ke New York pada 1849. Mereka membandingkan New York dengan kota-kota besar lainnya di Eropa. Ada satu yang kurang, yakni taman besar untuk jalan-jalan dan berkendara.
Central Park terbangun dari berbagai motivasi: untuk menghasilkan uang, sebagai wajah pengembangan kota, untuk mengangkat kaum miskin, untuk memurnikan kaum kaya, meningkatkan ketertarikan komersial, menahan pengembangan komersial, meningkatkan kesehatan publik, motivasi politik, hingga menyediakan lapangan kerja.
![]() |
Taman ini pada akhirnya memakan total biaya lebih dari USD 10 juta. Duit sebesar itu sama saja dengan tiga kali lipat jumlah anggaran Kota New York pada 1850. Terlebih lagi, taman itu dibangun di kawasan yang paling mahal dan kawasan pasar real estate yang sangat kompetitif di Amerika Serikat.
Realisasi taman raksasa seperti itu harus menyingkirkan orang-orang yang tinggal di lahan rencana proyek. Ada 16 ribu lebih warga yang hidup di lahan calon Central Park yang bakal kehilangan tempat tinggalnya.
Celakanya, 16 ribu manusia itu tidak ikut dipertimbangkan oleh para pejabat publik. Ribuan orang itu kebanyakan adalah imigran dan kaum Afro-Amerika. Mereka adalah kaum yang tak punya kuasa atau juga tak punya pengaruh dalam penentuan kebijakan.
Selama dua tahun dari 1853, komisi proyek mensurvei 34 ribu kaplingan lahan di lokasi. Pada 1855, para pembayar pajak menjadi paham bahwa pada saat itu mereka akan membayar biaya USD 5 juta demi realisasi proyek Central Park. Jumlah itu adalah tiga kali lipat dari yang disosialisasikan sebelumnya kepada mereka. Para tuan tanah yang punya lahan dekat lokasi juga dikenai tagihan, mereka menyumbang total USD 1,7 juta atau 1/3 dana proyek Central Park.
Penggusuran mulai dijalankan, tahapannya dimulai sejak musim semi 1856, para penduduk diharuskan membayar uang sewa meski mereka telah lama tinggal di lokasi itu. Lama-lama aparat bersenjata menampakkan diri. Polisi khusus kemudian mengamankan lahan yang telah ditetapkan sebagai properti kota. Pada musim gugur 1857, penggusuran bangunan penduduk di lahan itu selesai.
Dikutip dari situs UNESCO, desain Central Park Kota New York juga merupakan buah dari kompetisi tahun 1858 yang dimenangkan oleh wartawan Amerika sekaligus agrikulturalis Frederick Law Olmsted (1822-1903) dan pria kelahiran Inggris sekaligus arsitek bernama Calvert Vaux (1824-1895). Konstruksi orisinil dibangun antara tahun 1858 sampai 1873.
![]() |
Butuh usaha keras untuk menyulap rawa-rawa dan bebatuan menjadi taman yang indah. Drainase alami diubah menjadi jalur air buatan. Pada lima tahun pertama pembangunan, ada batu dan tanah sejumlah 2,5 juta yard persegi yang diangkut, dipindah, atau dibawa ke taman. Butuh 166 ton mesiu saat itu untuk menjalankan proyek di sini. 20 Ribu orang pekerja dan USD 5 juta digunakan untuk memunjulkan jalan, jembatan, bukit, danau, rerumputan, dan pemandangan di taman ini.
(dnu/dnu)