"Mulai pagi, tapi ini airnya kaya jalan, semakin siang malah semakin gede," kata warga bernama Imah saat ditemui di gang 2 Blok Empang, Rabu (3/1/2018).
Sebelum rob merendam, warga lebih dulu mengamankan barang-barang di dalam rumah. Informasi soal akan terjadinya luapan air laut sudah disampaikan sebelumnya.
"Barang-barang sudah dipindahin, sebelum banjir kita siap-siap semua, katanya mau ada rob yang tinggi," imbuh Imah.
![]() |
Ketua kampung Blok Empang, Arfani mengatakan rob rutin terjadi di wilayahnya. Rob menurutnya biasa terjadi pada bulan November-Desember.
Namun bukan hanya rob, genangan masuk ke permukiman disebut Arfani diduga juga karena pembangunan peninggian jalan utama.
"Semenjak jalan-jalan ditinggiin, air tetap lewatin jalan. Pas 2017 kemarin tuh kaget lagi, jalanan pas lagi dibangun. Pas selesai dibangun kok airnya malah tambah gede kalau banjir rob gini. Kalau yang sekarang ini nggak terlalu tinggi, paling dalam 15 cm," ujar Arfani.
Sementara itu Lurah Pluit, Yoel Sibarani mengatakan permukiman di 4 gang yakni gang 1,2, 7 dan gang 8 tergenang rob. Ada 200 kepala keluarga yang terkena dampak luapan air pasang laut ini.
![]() |
(fdn/fdn)