Meski korban telah ditemukan pada Rabu (3/1/2018) pagi, cerita dari mulut ke mulut oleh sejumlah warga membuat penasaran. Tokoh masyarakat setempat, Mulyadi, menceritakan lokasi yang disakralkan penduduk tersebut.
"Di sana ada kuburan kuno yang dipercaya milik 'dato' setempat. Ada juga sumur kuno besar (Galimpuae), penunggunya wanita cantik, sering dilihat warga," ungkap Mulyadi dengan tenang saat berbincang dengan detikcom, Rabu (3/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulyadi bercerita, dulu di hutan tersebut sudah banyak korban yang hilang. Konon korban hilang karena melihat tanaman cabai yang buahnya besar seperti tanduk kerbau. Bila melihatnya, korban tidak bakal lagi bisa kembali dari dalam hutan. Tidak pula bisa ditemukan meski banyak orang mencarinya.
Di lokasi terpisah, Kepala Desa Pissing, Siti Salimah, membenarkan nama lokasi yang kerap diistilahkan warga setempat sebagai hutan 'Galimpuae' itu. Di hutan ini terkandung banyak cerita misteri.
![]() |
"Iya, lokasi itu dikenal keramat. Warga di sana menyebutnya hutan Galimpuae, diketahui warga pun banyak yang tersesat sebelumnya meski tidak sampai lama seperti Bapak Nurdin," ungkap Siti.
Hutan yang berstatus hutan lindung sekaligus hutan adat ini terdiri dari banyak bukit yang mengelilinginya. Hutan ini diungkapkan jarang terjamah manusia. Penduduk setempat mengaku takut memasuki kawasan hutan tersebut. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini