"Objek wisata kita tutup sementara hingga batas waktu yang tidak ditentukan," kata Administratur (Kepala) Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor Achmad Basuki saat dimintai konfirmasi melalui telepon, Selasa (2/1/2018).
Saat ini, kata Basuki, pihaknya akan melakukan evaluasi dan menyusun langkah-langkah tertentu untuk melakukan perbaikan-perbaikan agar peristiwa jembatan putus tidak terulang di objek wisata penangkaran rusa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, terkait korban meninggal dan luka akibat terjatuh dari jembatan gantung yang putus di lokasi wisata penangkaran rusa, Basuki menyebut pihaknya sudah mengambil sejumlah langkah sebagai bentuk tanggung jawab.
"Berkaitan dengan korban luka terkait kejadian kemarin sudah kami tangani, sudah dibawa ke rumah sakit dan segala biaya untuk pengobatan akan kami yang tanggung. Kemudian terkait korban meninggal, sudah kami kunjungi ke rumahnya dan kami berikan santunan sebagai bentuk tanggung jawab," kata pria yang baru hari ini dilantik menjadi Kepala Perum Perhutani KPH Bogor itu.
Selain itu, kata Basuki, saat ini pihaknya tengah mengurus proses administrasi untuk asuransi bagi korban meninggal.
"Asuransi akan kita proses," imbuhnya.
Seperti diketahui sebelumnya, jembatan gantung yang terbuat dari bambu di lokasi wisata penangkaran rusa di Tanjungsari, Kabupaten Bogor, putus pada Senin (1/1/2018). Dalam peristiwa tersebut, seorang pengunjung tewas karena mengalami luka parah di kepala. Sedangkan 40 orang lainnya tercatat mengalami luka-luka. (asp/asp)











































