"Saya sebetulnya sebelumnya ngusulin ke pak gubernurnya adalah dua-duanya ditutup," kata Sandi di Rumah Dinas Wagub, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (30/12/2017).
Namun usulan itu ternyata ditolak oleh Anies, yang menurutnya hanya satu jalur saja yang diperbolehkan untuk ditutup sementara. Dan jalur tersebut akan direkayasa agar terintegrasi dengan penataan kawasan Tanah Abang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diakuinya, banyak pihak yang terkejut dengan keputusan yang diambil oleh Pemprov DKI. Mereka menganggap Pemprov terlalu berani menerapkan konsep penataan yang bertujuan memuliakan pejalan kaki, PKL, commuter, dan transportasi umum itu.
"Menariknya beberapa studi sudah masuk ke saya, karena mereka kaget gitu loh. Kok berani banget Pemprov DKI mengambil ini," ungkapnya.
Dijelaskan Sandi, bahwa penutupan itu hanya bersifat sementara. Penutupan hanya akan dilakukan hingga integrasi antara Stasiun Tanah Abang dengan Blok G selesai.
"Jadi ada integrasi tersebut, kita harapkan teman-teman yang ada di sana itu naik kelas. Kalau mereka naik kelas, mereka akan naik dari usaha mikro menjadi kecil, kecil menjadi menengah, menengah menjadi besar," tutur Sandi.
Untuk diketahui, sejak Jumat (22/12), Pemprov DKI menerapkan konsep penataan Tanah Abang. Dalam konsep itu, Pemprov memfasilitasi satu ruas jalan depan Stasiun Tanah Abang untuk PKL berjualan. Sedangkan, ruas lain untuk bus Transjakarta Tanah Abang Explorer. (adf/jor)