Ratusan kios yang tersedia di lokbin lebih banyak kosong daripada terisi. Satu deret kios paling belakang, hanya satu orang yang berdagang.
Di antara kios yang sepi, David masih membereskan mainan dagangannya. Dia mengatakan kondisi liburan tidak berpengaruh kepada penghasilannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokbin PKL Kota Tua (Arief/detikcom) |
Dia masih bertahan mematuhi perintah pemerintah agar tidak berdagang kembali ke jalan. Dia masih menunggu lokbin ramai pengunjung.
"Ya siapa tahu nanti ramai. Gimanalah gubernur dan wakil gubernur membuat ini agar ramai," kata David.
David mengusulkan agar dibuat suasana dan kesan bagus untuk dijadikan tempat berfoto. Dengan begitu, lokasi lokbin akan didatangi pengunjung.
"Ini kan sebenarnya tidak terlalu jauh dari kawasan Kota Tua. Ya misal dibuat lampu-lampu hias sepanjang jalan sebagai penanda ada pasar (lokbin) Cengkeh," ucap David.
Dia pun menyayangkan sepinya kendaraan yang parkir di Jalan Cengkeh. Padahal lokasi itu adalah tempat parkir resmi kawasan Kota Tua.
Di lokasi parkiran motor, hanya beberapa sepeda motor yang terparkir. Bus wisata pun tidak terlihat parkir di tempatnya. Hanya parkiran mobil yang lumayan terisi.
"Kita kan mengandalkan pengunjung. Kalau sepi ya nggak bakal rame," kata David.
Hal berbeda justru terlihat di jalanan Kota Tua. PKL penuh berdagang di jalan di kawasan Kota Tua.
Di Jalan Bank, depan Museum Bank Mandiri, gerobak PKL memakan sebagian jalan. Lalu lintas pun macet tak bisa dibendung.
Begitu juga di Jalan Kunir, pedagang sibuk memberikan hidangan kepada pengunjung. Tikar lesehan digelar di sekitar gerobak pedagang.
Sebelumnya, UPK Kota Tua Jakarta sebagai pengelola mengatakan 90-100 ribu pengunjung datang di Kota Tua saat masa liburan. Mereka pun mentargetkan 200 ribu pengunjung saat malam Tahun Baru 2018.
"Lihat dari kunjungan liburan sekolah, ada lebih dari 100 ribu per hari. Ya pada malam tahun baru 150 sampai 200 ribu target," kata Kepala UPK Kota Tua Jakarta Norviadi Setio Husodo saat dihubungi pada Jumat (29/12). (aik/rvk)












































Lokbin PKL Kota Tua (Arief/detikcom)