Dedie, yang lahir di Garut, Jawa Barat, 6 April 1966, merupakan lulusan Desain Produk Industri ITB. Alumnus 1993 itu kemudian sempat berkarier di beberapa perusahaan swasta sebelum mengabdi di KPK.
Karier sebagai karyawan swasta itu dimulainya sejak 1996 hingga 2005, antara lain di Astra Mobil, Digutal Media, Maha Cipta Indonesia, dan White Space. Dua belas tahun lalu, dia mengikuti seleksi Indonesia Memanggil I dan lolos sebagai pegawai KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lelaki yang menyandang gelar magister dari Jurusan Administrasi/Kebijakan Publik FISIP UI itu kemudian menjalani karier di KPK sebagai fungsional madya tak kurang dari 6 tahun. Dia kemudian mendapat promosi jabatan sebagai Direktur Pendidikan Pelayanan Masyarakat KPK.
Di situlah Dedie banyak berinteraksi dengan masyarakat dan pemerintah. Tugasnya saat itu seputar pendidikan, sosialisasi, kampanye, serta uji petik layanan publik.
Beberapa kali pula Dedie sempat menduduki jabatan ad interim yaitu Pelaksana Tugas Direktur PP Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Plt Direktur Penelitian dan Pengembangan, juga Pelaksana Harian Deputi Bidang Pencegahan, sebelum akhirnya menempati jabatan sekarang sebagai Direktur PJKAKI.
Namun karier Dedie di KPK harus berakhir dalam waktu dekat. Ini menyusul surat pengunduran diri yang disampaikannya dua hari lalu (Rabu, 27/12) untuk maju di kancah perpolitikan, yakni di Pilwalkot Bogor.
Sementara itu, Bima Arya menyebut Dedie sebagai sosok yang profesional dan berintegritas. Direktur KPK itu disebut bisa melengkapi Bima dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih.
"Insyaallah sosok yang dibutuhkan warga Bogor untuk melanjutkan reformasi birokrasi. Bersama saya mewujudkan pemerintahan yang bersih, mengabdi, dan melayani," kata Bima saat dihubungi terpisah. (nif/fjp)