Pihak kepolisian sudah memasang police line di area terjadinya letupan untuk menyelidiki lebih lanjut hujan serbuk hingga menyebabkan 14 orang dibawa ke rumah sakit tersebut. Apakah serbuk itu berbahaya, polisi belum memastikan karena hingga kini masih dalam proses penyelidikan.
"Sudah kita police line, apakah berbahaya atau tidak kita periksa dulu saksi-saksi dan membawa sampel serbuk itu ke laboratorium," kata Kapolres Cilegon AKBP Romdhon Natakusumah saat dikonfirmasi, Jumat (29/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan periksa, terutama supervisornya. Ada beberapa yang dibawa ke rumah sakit karena matanya itu pedes kena itu, tapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa," kata dia.
Sementara itu, Corporate Affair PT Indorama Chemical, Malim Hander Joni mengatakan, serbuk yang mencemari warga diklaim tidak termasuk ke dalam limbah B3 sehingga tidak berbahaya. Ia justru menganalogikan serbuk putih itu sama halnya dengan batu bara.
"Saya analogikan itu seperti batu bara, batu bara B3 bukan? Kalau B3 kenapa dia harus terbuka dan melebar ke mana-mana. Jadi gini, fisatnya itu kalau tidak dikontrol ya bumi ini jadi hitam sama batu bara itu terbuka dan ke mana-mana, sama sifatnya seperti itu. Nah, sifatnya eksplosif apakah terbakar? Tidak, dalam ambang batas tertentu semua pasti ada ambang batas," tutur Malim. (asp/asp)