Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso menyebut pihak Airnav sudah mengatur penerbangan pasca-erupsi Gunung Agung. Ia menjelaskan pihak Airnav akan membuat suatu kebijakan yang menangani debu Gunung Agung ke bandara.
"Kami bersama-sama mengatur kalau penerbangan dari Bali dan ke Bali itu terkait dengan Gunung Agung, Airnav sudah mengatur, dia harus membuat suatu airwise (kebijakan) yang mencari sela-sela di mana debu tidak berembus," ucap Agus di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (29/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bandara Banyuwangi akan dioperasikan jika Bandara Denpasar dan Lombok tidak bisa beroperasi. Pihak Kemenhub menyerahkan keputusan tersebut kepada pihak Angkasa Pura II.
"Jadi shifting ini yang kami andalkan untuk membuat keselamatan di Bali masih tetap terjaga. Minggu kemarin kami telah menyerahkan hak operasi kepada Angkasa Pura II untuk operasikan Bandara Banyuwangi," ujar Agus.
Ia memaparkan Bandara Banyuwangi akan dibangun seperti yang ada di Lombok dan Denpasar. Hal ini dilakukan sebagai upaya tiga bandara tersebut bisa saling mendukung.
"(Bandara) Banyuwangi akan dibangun seperti Lombok sehingga ada tiga airport yang saling mendukung untuk menghindari gunung api yang meletus," tutur Agus. (nvl/fdn)