Gunung Agung Awas, Kemenhub Siagakan Bandara Banyuwangi

Gunung Agung Awas, Kemenhub Siagakan Bandara Banyuwangi

Seysha Desnikia - detikNews
Jumat, 29 Des 2017 14:27 WIB
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso (Rois Jajeli/detikcom)
Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub bersama Airnav Indonesia terus melakukan pengaturan lalu lintas udara untuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung di Bali. Bandara Blimbingsari di Banyuwangi disiagakan untuk pintu masuk ke Bali jika erupsi Gunung Agung mengganggu penerbangan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso menyebut pihak Airnav sudah mengatur penerbangan pasca-erupsi Gunung Agung. Ia menjelaskan pihak Airnav akan membuat suatu kebijakan yang menangani debu Gunung Agung ke bandara.

"Kami bersama-sama mengatur kalau penerbangan dari Bali dan ke Bali itu terkait dengan Gunung Agung, Airnav sudah mengatur, dia harus membuat suatu airwise (kebijakan) yang mencari sela-sela di mana debu tidak berembus," ucap Agus di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (29/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, kita setiap saat mempublikasikan dari mana arah pesawat terbang itu mendarat dan take-off supaya tidak menabrak kumpulan volcanic ash (debu) manakala mereka sudah tertutup semua. Baru kalau angin bertiup pada airport tersebut, airport yang lain masih open," imbuhnya.

Bandara Banyuwangi akan dioperasikan jika Bandara Denpasar dan Lombok tidak bisa beroperasi. Pihak Kemenhub menyerahkan keputusan tersebut kepada pihak Angkasa Pura II.

"Jadi shifting ini yang kami andalkan untuk membuat keselamatan di Bali masih tetap terjaga. Minggu kemarin kami telah menyerahkan hak operasi kepada Angkasa Pura II untuk operasikan Bandara Banyuwangi," ujar Agus.



Ia memaparkan Bandara Banyuwangi akan dibangun seperti yang ada di Lombok dan Denpasar. Hal ini dilakukan sebagai upaya tiga bandara tersebut bisa saling mendukung.

"(Bandara) Banyuwangi akan dibangun seperti Lombok sehingga ada tiga airport yang saling mendukung untuk menghindari gunung api yang meletus," tutur Agus. (nvl/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads