Biasanya mereka selalu mendapat pesanan dengan ribuan trompet. Namun, dua tahun belakangan, usaha mereka mengalami penurunan. Tak kekurangan akal, mereka kemudian berkreasi membentuk aneka macam trompet.
"Ada trompet berbagai jenis yang dibuat. Jenis trompet biasa, naga, Hello Kitty, Marsha, Pokemon, kobra, becak, dan sepeda," kata Rusli di rumahnya, Jalan Pelajar Timur, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, Rabu (27/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Rumah itu pun dipenuhi beragam kertas aneka warna yang digunakan sebagai bahan baku membuat trompet. Untuk membuat aneka trompet, pasangan suami-istri ini dibantu anaknya.
Pria yang sehari-harinya menarik becak ini menuturkan tahun ini keluarganya mendapat pesanan mencapai 10 ribu trompet. Angka pesanan ini, kata dia, merosot dari tahun sebelumnya.
"Untuk Natal dan tahun baru, pesanan trompet merosot sekitar 25 persen. Yang paling banyak dipesan jenis trompet biasa. Selain itu, ada juga trompet model becak dan sepeda, pembuatannya cukup rumit," ujar Rusli.
![]() |
"Kami menerima pesanan mulai bulan November. Ini berawal saat kami jualan trompet (milik orang lain). Kemudian terpikir untuk belajar dan membuat usaha sendiri," terangnya.
Rusli tak mau menjawab ketika ditanya harga jual trompet yang ia buat. Yang jelas, usahanya itu cukup untuk membayar sewa rumah dan membiayai anak-anaknya sekolah.
"Kami mengerjakannya mulai pagi hingga malam. Untungnya (hasil penjualan) bisa dapat sewa rumah dan biaya anak sekolah, sudah cukup. Anak saya yang sekolah satu lagi, dia kelas 2 SMK di Medan," katanya.
Sepekan sebelum tahun baru ini, dia masih bisa menerima pesanan trompet. Dia menargetkan seluruh pesanan bisa ia selesaikan pada akhir Desember ini.
"Untuk saat ini, masih bisa terima pesanan. Target selesai mengerjakan trompet ini ya akhir bulan ini harus terselesaikan," tukas Rusli. (ams/ams)