Awalnya Tjahjo menyinggung soal isu pergantian Sekda DKI Jakarta Saefullah. Kata dia, Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta tidak bisa begitu saja mengganti Saefullah.
"Pak Anies kalau pilih Sekda, oh harus dibahas, dites dulu, diseleksi dulu. Ya belum tentu yang dimaui oleh seorang kepala daerah itu bisa tercapai. Saya saja masih ngurusin hal-hal yang kecil. Harus membuat surat keputusan kadis SKPD di kota dan kabupaten," kata Tjahjo di Balai Agung, Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini Pak Gubernur (Anies), kalau ada usulan-usulan pergantian (pejabat Pemprov) langsung saja bocorin ke saya," ujar Tjahjo sambil tersenyum disambut dengan tawa dan tepuk tangan peserta musrenbang.
Tjahjo pun kembali berhasil membuat peserta musrenbang tertawa. Kali ini Tjahjo berseloroh soal tugas seorang Mendagri. Menurutnya, ada satu tugas yang paling merepotkan.
"Karena kewenangan Mendagri itu, evaluasi perencanaan anggaran, permintaan izin mengganti SKPD, termasuk pelaksana tugas dan sebagainya. Yang ketiga, ini pekerjaan saya yang paling repot ini, izin cerai (kepala daerah) saja Mendagri harus teken (tanda tangan)," canda Tjahjo. (zak/idh)