PKB: Penataan Tn Abang Jangan Jadi Balas Budi Politik

PKB: Penataan Tn Abang Jangan Jadi Balas Budi Politik

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Rabu, 27 Des 2017 09:16 WIB
Foto: Fadhly Fauzi Rachman/detikFinance
Jakarta - Ketua DPW PKB DKI Hasbiyallah Ilyas mengkritisi penataan di kawasan Tanah Abang yang baru dijalankan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan. Hasbiyallah meminta penataan kawasan Tanah Abang tidak sekedar menjadi ajang balas budi politik Anies kepada konstituennya.

"Saya kira hari ini penataan Tanah Abang bukan penataan, bukan malah jadi bagus. Coba kamu cek hari ini di Tanah Abang kan tambah macet. Janganlah penataan Tanah Abang dijadikan balas budi politik atau apa," kata Hasbiyallah saat berbincang dengan detikcom, Selasa (26/12/2017) malam.

Hasbiyallah menilai penataan kawasan Tanah Abang yang saat ini dijalankan tidaklah efektif. Dia menuturkan banyak pedagang kios terdampak akibat penataan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan adanya kaki lima, pedagang yang ada di blok A, di Blok G itu kurang laku. Coba mas cek-cek, Tanah Abang itu berapa banyak toko yang mau dijual, mau dialih fungsikan maksudnya karena bangkrut karena daya beli masyarakat rendah. Apalagi ini kaki limanya diizinin," tuturnya.

Baca Juga: Soal PKL Tn Abang, Prasetyo Minta Anies Tak Tersandera Janji Politik

Hasbiyallah berpesan agar Anies bertindak tegas sesuai aturan terkait penataan kawasan Tanah Abang. Dia meminta Anies tidak menabrak aturan yang ada dalam menata PKL.

"Ya Pemda, gubernur harus punya sikap, ketegasan. Jangan karena gara-gara kampanye PKL jadi diperbolehkan, istilahnya merusak tatanan yang ada," jelasnya.

Sebelumnya, Pemprov DKI menerapkan kebijakan untuk menyediakan lahan bagi 372 PKL berjualan di Jalan Jatibaru. Selain itu, Pemprov DKI juga menutup jalan saat pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB untuk mengakomodasi PKL yang berjualan.

(fdu/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads