"Kebijakan baru apa sih yang nggak ada pro-kontranya, itu kan dari zaman dahulu. Baik Pak Fauzi, Pak Jokowi (Joko Widodo), Pak Basuki (Ahok), Pak Djarot. Kebijakan yang terkonotoasi terobosan pasti ada pro-kontra," kata Sani kepada detikcom, Selasa (26/12/2017) malam.
Sani meminta warga dapat mengapresiasi kebijakan baru yang dibuat oleh Pemprov DKI. Dia mengatakan penertiban kawasan tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Sopir Angkot Tanah Abang Mengeluh, Sandi: Mestinya Tak Mengganggu
Sebelumnya diberitakan, Jalan Jatibaru Raya, tepatnya di depan Stasiun Tanah Abang, ditutup setiap hari dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB karena dikhususkan untuk PKL. Kebijakan Pemprov DKI tersebut menuai berbagai respons, termasuk dari sopir angkutan kota (angkot).
Sopir angkot mengeluh karena Jalan Jatibaru adalah akses utama mereka untuk mengangkut penumpang. Konsep penataan Tanah Abang sudah berlaku mulai Jumat (22/12). Akses transportasi hingga penempatan pedagang kaki lima diubah.
Selain penutupan jalan, perubahan yang dilakukan di Tanah Abang ialah PKL yang biasa berjualan di trotoar Pasar Tanah Abang dipindahkan ke jalan yang berada di depan Stasiun Tanah Abang. Namun pedagang yang sudah diberi lapak di jalan pun sempat menyerobot trotoar lagi. (fdu/rvk)