Raungan Sirene Tsunami Belum Juga Jangkau Seluruh Banda Aceh

Raungan Sirene Tsunami Belum Juga Jangkau Seluruh Banda Aceh

Agus Setyadi - detikNews
Selasa, 26 Des 2017 16:49 WIB
Ilustrasi (Getty Images)
Banda Aceh - Memperingati 13 tahun tsunami melanda Aceh, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melakukan uji coba sirene tsunami. Bunyinya terdengar hingga radius lebih dari 2 km. Keberadaan sirene di Aceh saat ini masih perlu penambahan.

Uji coba sirene dengan suara asli ini digelar pada Selasa (26/12/2017) sekitar pukul 10.00 WIB. Ada enam sirene, tiga di antaranya di Banda Aceh, yaitu di kantor Gubernur Aceh, sirene Lampulo, dan sirene Blang Oi.

Adapun sisanya terletak di Aceh Besar, yaitu di Kajhu, Lhoknga, dan Lam Awe. Tiap sirene berbunyi selama enam menit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi semua berbunyi. Jaraknya radius lebih dari 2 kilometer," kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBA Mukhsin saat dimintai konfirmasi detikcom hari ini.

Uji coba sirene ini sebenarnya rutin digelar setiap tanggal 26. Namun khusus pada peringatan 13 tahun tsunami, BPBA membunyikan sirene sudah dengan suara maksimal. Namun, jika bencana datang, sirene dengan volume suara setingkat ini belum juga bisa menjangkau seluruh telinga warga Banda Aceh.

"Oh tidak (terdengar). Di Banda Aceh dan Aceh Besar masing-masing ada tiga titik. Satu titik radiusnya dua kilometer lebih," jelas Mukhsin.

Selama ini, suara sirene yang dibunyikan hanya suara tes dengan jarak jangkauan 700 meter-1 kilometer. Namun khusus hari ini, dilakukan tes dengan menggunakan suara asli.

Menurut Mukhsin, saat ini untuk wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar masih dibutuhkan sekitar enam sirene lagi. Soalnya, suara enam sirene yang sudah ada sekarang tidak mampu menjangkau seluruh wilayah pesisir Banda Aceh dan Aceh Besar.

"Perlu penambahan sirene. Selama ini anggaran mitigasi belum menjadi prioritas seharusnya ditambah. Setelah 2015, baru ada penambahan satu di Aceh Barat dan satu di Aceh Jaya," jelas Mukhsin.

Enam lokasi yang membutuhkan tambahan sirene ini, di antaranya di Lhoong, Leupung, daerah Lampanah, dan Peukan Bada. Untuk mengantisipasi jika terjadi bencana, BPBA mengedukasi masyarakat dengan memberitahukan ciri-ciri gempa yang berpotensi tsunami.

"Gempa berpotensi tsunami itu di antaranya durasi gempa 1 menit, kekuatan skala MMI itu tidak bisa berdiri orang dewasa," jelas Mukhsin.

"Sirene ini bukan tanda tsunami datang. Tapi tanda evakuasi," ungkapnya.

Selain sirene yang belum mencukupi, gedung evakuasi (escape building) di Banda Aceh masih perlu penambahan. Menurut Mukhsin, perlu enam escape building lagi untuk menjangkau seluruh masyarakat di Banda Aceh dan Aceh Besar.

"Daerah Tibang dan Gampong Pande, Banda Aceh, belum ada escape. Seharusnya, setiap komunitas desa itu harus ada satu escape building," jelas Mukhsin. (dnu/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads