Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengatakan Pemkot saat ini sudah melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan jatuhnya korban jika bencana datang. Jalur evakuasi dan dan escape building (gedung penyelamatan) sudah dibangun untuk penyelamatan diri.
"Musibah itu tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, kita hanya bisa meminimalisir dengan berbagai upaya," kata Aminullah setelah berziarah ke kuburan massal tsunami di Ulee Lheue, Banda Aceh, Selasa (26/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amin mengajak masyarakat Kota Banda Aceh memperkuat keimanan. Tujuannya agar Tanah Rencong dijauhkan dari musibah.
"Tiga belas tahun tsunami kita harus berbenah, kita tidak boleh larut dengan musibah, dan harus menempuh hidup baru dengan semangat baru sehingga kita bisa keluar dari bencana yang pernah kita hadapi," jelas Amin.
Peringatan 13 tahun tsunami ini diisi warga dengan berziarah ke kuburan massal. Warga tak kuasa membendung air mata saat mendoakan anggota keluarga yang menjadi korban. Di sana, peziarah juga menabur bunga.
Walkot Banda Aceh Aminullah bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifin ikut menabur bunga di kuburan massal. Di sana, juga digelar doa bersama dan tausiah.
Seorang peziarah asal Banda Aceh, Rohani, mengaku yakin orang tuanya yang menjadi korban tsunami dikuburkan di kuburan massal Ulee Lheue. Pasalnya, saat bencana dahsyat itu terjadi, orang tuanya tinggal di kawasan Blang Oi, tak jauh dari Ulee Lheue.
"Alhamdulillah saya yakin orang tua saya di sini. Terasa terus kontak batin," kata Rohani seusai ziarah. (tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini