Peristiwa terjadi sekitar pukul 20.30 WIB, Senin (25/12/2017). Salah satu penumpang bus, Didik (38) yang duduk di kursi dekat sopir terkejut saat mendengar suara benturan, kemudian disusul dengan teriakan kernet bus.
"Ada dug (benturan) saya langsung bangun. Kernetnya teriak rem blong sambil menyuruh penumpang ke belakang. Saya merasakan benturan 5 kali," kata Didik setelah dievakuasi ke pintu tol Banyumanik, Senin (25/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Angling Adhitya/detikcom |
Kasubnit 10 PJR Tol Banyumanik Polda Jateng Ipda Eko Heri mengatakan saat kejadian memang terjadi kepadatan dari gerbang tol Banyumanik hingga KM 16. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut namun ada seorang anak Riris Anjani (7) yang merupakan penumpang bus mengalami luka di tangan kiri akibat terpelanting di dalam bus.
"Mobil yang rusak 3 unit. Tidak ada korban jiwa, tapi penumpang bus berusia 7 tahun tulang tangannya bergeser," kata Ipda Heri.
Dugaan awal, tabrakan terjadi karena rem blong. Namun setelah bus dievakuasi dan dicek ternyata rem masih berfungsi. Dari keterangan sementara sopir bus memang kurang cepat menginjak rem.
"Bus kencang dari atas, jadi karena macet sampe KM 16, ngerem tidak sampai. Remnya masih fungsi," tandas Ipda Heri.
Akibat tabrakan tersebut akses pintu tol Banyuwangi sempat ditutup beberapa jam. "Akses ke tol Banyumanik sempat ditutup karena proses evakuasi yang membutuhkan waktu 2 jam," ujar Ipda Heri. (alg/)












































Foto: Angling Adhitya/detikcom