Sandi kemudian mengungkapkan alasan keterlambatannya dalam acara kunjungan yang bertujuan mengucapkan selamat Natal secara pribadi kepada pengawal yang telah mengawalnya lebih dari 12 bulan itu. Ia mengaku keterlambatannya karena harus menunaikan tugas sebagai seorang ayah mendampingi putra bungsunya, Sulaiman, yang dikhitan hari ini.
"Telat? Setengah empat ya. Tadi Sulaiman kan baru dikhitan, terus tadi janjinya ke sini setengah empat, tapi mesti apa dia yang digantikan dulu gitu. Jadi bapaknya mesti ngurusin dulu," kata Sandi di kawasan Pondok Kacang, Tangerang Selatan, Banten, Senin (25/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Sandi kemudian bercerita soal pengalaman Sulaiman saat dikhitan hari ini di RS Pondok Indah. Ia mengaku takjub atas metode khitan saat ini yang sudah mutakhir.
"Nggak dirawat langsung pulang. Metode terbaru udah bisa pulang. Dia udah lari-lari tadi," ungkapnya.
Ia kemudian membandingkan dengan pengalamannya saat dikhitan dulu. Dulu, lanjutnya, ia sempat merasa takut saat akan dikhitan.
"Sulaiman itu udah setahun ini minta dikhitan, dia minta sendiri. Dia itu senang banget, 'Yeee... dikhitan,' gitu. Kita nggak tahu apakah dia bisa bedain apakah dia tahu sunat apa nggak. Tapi begitu dia dibawa ke rumah sakit, di situ dia juga happy-happy banget. pulangnya juga happy. 'Enak nggak disunat?', 'Enak banget,' katanya cerita," tuturnya.
"Terus ya saya berharap jangan mau lagi dia disunat. Cuma sekali dia disunat," lanjut Sandi berkelakar.
Sandi juga mengungkapkan tak ada permintaan khusus dari Sulaiman yang telah berani dikhitan. Ia mengatakan Sulaiman mengaku bahagia momen bersejarahnya itu ditemani keluarga besarnya.
"Dia cuma happy aja keluarganya datang. Sepupu-sepupunya datang. Nggak ada permintaan khusus," tutur Sandi. (nvl/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini