Libur Natal, 45 Ribu Penumpang Berangkat dari Terminal Kp Rambutan

Libur Natal, 45 Ribu Penumpang Berangkat dari Terminal Kp Rambutan

Nugroho Tri Laksono - detikNews
Senin, 25 Des 2017 14:20 WIB
Foto: Sebanyak 42.935 penumpang telah berangkat dari Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada libur Natal dan Tahun Baeu 2017. (Nugroho-detikcom)
Jakarta - Sebanyak 42.935 penumpang telah berangkat dari Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada libur Natal dan Tahun Baru 2017. Data tersebut terhitung mulai H-7 hingga H-1 Natal, Senin (24/12) kemarin.

Lonjakan penumpang di masa libur Natal dan Tahun Baru 2018 ini mengalami peningkatan tiga kali lipat dibanding hari biasanya. Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan, Emiral August menyebut lonjakan penumpang secara drastis terjadi pada Jumat (22/12) dan Sabtu (23/12) lalu.

"Total yang berangkat mencapai 45.935. Lonjakan drastis pada Jumat dan Sabtu kemarin, penumpang mencapai 10 ribu yang berangkat perharinya," ujar Emiral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Libur Natal, 45 Ribu Penumpang Berangkat dari Terminal Kp RambutanFoto: Sebanyak 42.935 penumpang telah berangkat dari Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada libur Natal dan Tahun Baeu 2017. (Nugroho-detikcom)
Pantauan detikcom, pemudik terus berdatangan ke lokasi bus antarkota antarprovinsi. Mereka datang dengan membawa barang bawaan serta bersama keluarga, dan langsung diarahkan oleh petugas dan pegawai PO bus tujuan. Emiral menuturkan, peningkatan jumlah penumpang di Terminal Bus Kampung Rambutan dikarenakan masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2018 bersamaan dengan libur sekolah.

"Lonjakan drastis ini karena liburnya berbarengan, kita juga sudah antisipasi dari jauh hari dengan melakukan penambahan armada bus," imbuhnya.



Lanjut Emiral, pihaknya juga sudah menurunkan armada bus bantuan sebanyak 16 unit guna mengantisipasi lonjakan penumpang. Sementara untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang, petugas juga melakukan pengecekan armada bus beserta sopir sebelum bus diberangkatkan.

"Cek pemeriksaannya seperti kondisi kendaraan, masa berlaku uji, kalau enggak layak ya kita larang operasi. kita juga melakukan pemeriksaan untuk sopir jadi sebelum berangkat melalui uji kesehatan," jelasnya. (nvl/nvl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads