"Penyebab kematian diduga kuat karena racun. Berdasarkan autopsi tim dokter, terdapat tanda kehitaman di kotoran, usus, dan jantung yang mengindikasikan kematian karena racun," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo kepada wartawan, Senin (25/12/2017).
Gajah betina yang diperkirakan berusia 25 tahun itu ditemukan mati pada Rabu (20/12) lalu. Setelah mendapat informasi, petugas BKSDA turun ke lokasi. Tim dokter kemudian melakukan autopsi dengan mengambil sampel kotoran, usus, ginjal, dan jantung untuk diperiksa di laboratorium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sapto, berdasarkan keterangan dari seorang warga, gajah tersebut diduga memakan pupuk di perkebunan warga beberapa hari sebelum ditemukan mati. Meski demikian, belum diketahui jenis pupuk ataupun racun yang dimakan hewan berbelalai itu.
"Untuk itu, kepastian jenis racun apakah dari pupuk yang dimakan atau dari racun lain serta apakah ada unsur kesengajaan atau tidak, menunggu hasil laboratorium," jelas Sapto. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini