Sandi mengatakan rapat tersebut menghasilkan tiga poin kesimpulan. Pertama, soal temuan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kepulauan Seribu yang masih mengkhawatirkan.
"Prihatin sekali karena kalau kita lihat di Kepulauan Seribu, IPM ini di serambi Jakarta dan di depan Ibu Kota masih di bawah Kabupaten Mimika, Jayapura, dan beberapa kabupaten lain yang jauh sekali dari Jakarta," kata Sandi di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (22/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sandiaga: Akhirnya Jadi Anak Pulau Juga |
"Lapangan kerja didorong dengan pariwisata dan OK OCE. Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan Utara saya cek nanti OK OCE-nya. Kita akan intervensi harga kebutuhan dasar agar stabil, tidak memberatkan warga di sini," ucapnya.
"Caranya, kita kerja sama dengan komunitas. Kita bisa berikan regulasi, diberikan kemudahan agar wisata bahari terpadu ini kita bisa gagas di Kepulauan Seribu," kata Sandi.
"Pulau Seribu sekarang tidak lagi menjadi 'halaman belakang' dari DKI, tapi menjadi beranda. Pulau Seribu sekarang namanya Jakarta Kepulauan Seribu. Kami menyebutnya tidak lagi dengan Kepulauan Seribu, tapi dengan Jakarta Kepulauan Seribu. Ini adalah bagian dari Jakarta dan akan kita pastikan prioritas pembangunan untuk Jakarta Kepulauan Seribu bisa tercapai di 2018," tuturnya.
"Targetnya, 2 ribu sampai 5 ribu lapangan kerja di 18 bulan ke depan," ujar Sandiaga. (ams/ams)