Seminar ini digelar di Balai Agung, Jl Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017). Anies diberi kesempatan untuk memberikan sambutan di depan para peserta seminar. Mantan Mendikbud itu lalu bercerita tentang ibunya Aliyah Rasyid.
"Kalau kita bicara tentang ibu, bukan hanya memberikan kasih sayang. Ibu saya dan Pak Wagub kuliah sama-sama satu kelas. Mereka berdua adalah generasi awal masa itu, perempuan kuliah. Ibu saya dari Kabupaten Kuningan, kaki Gunung Ciremai," kata Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ibu saya pergi ke sekolah, jadi omongan di mana-mana, karena dulu kalau perempuan diberangkatkan mau nikah. Namanya aliyah, disekolahin ke Cirebon. Menyelesaikan SMA kemudian melanjutkan kuliah di Bandung. Dulu namanya UPI, Universitas Pedagogi Indonesia," terang Anies.
Menurut Anies, perempuan pada masa ibunya sulit untuk mengembangkan diri. Sebab tak semua perempuan punya kesempatan untuk sekolah. Kata Anies, cerita perjuangan ibunya menjadi rujukannya.
"Jadi beliau menjadi rujukan, bagi saya pribadi setiap langkah yang kami lakukan, setiap hal yang kami lakukan itu ada pahala dari seorang ibu di sana," terang Anies.
Usai menceritakan perjalanan hidup ibunya, Anies kemudian membuka secara resmi seminar yang bertajuk 'Menjadi Perempuan Tangguh, Kuat dan Mandiri Melalui Pemberdayaan'.
Dalam seminar tersebut hadir pula Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus istrinya Fery Farhati Ganis dan Ketua Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKWO) DKI Jakarta Nur Asia Uno.
![]() |
Adapun yang bertindak sebagai pembicara yakni Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Niken Widiastuti dan Sestama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sudibyo Alimoeso. (zak/dkp)