Perjuangan Kaum Ibu Mencari Nafkah dari Balik Penjara

Perjuangan Kaum Ibu Mencari Nafkah dari Balik Penjara

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Kamis, 21 Des 2017 10:30 WIB
Kaum hawa di LP Perempuan Pekanbaru. (Foto: Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)
Pekanbaru - Perjuangan kaum ibu mencari nafkah bisa dilakukan di mana saja, termasuk dari balik penjara. Walau hidup dari balik jeruji besi, mereka tetap berjuang menyambung hidup mengais rejeki.

Sehari menjelang peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2017, detikcom berkesempatan untuk mengunjungi LP Perempuan Klas II A di kawasan Gobah, Pekanbaru, Riau. Saat itu, para pemerhati perempuan di Pekanbaru tengah melaksanakan hiburan dan makan bersama dalam rangka Hari Ibu.


Kalapas LP Perempuan, Tri Anna menyapa dengan penuh keakraban. Dia juga menemani untuk berkeliling satu ruangan penjara ke ruangan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sanalah, ada satu ruangan khusus untuk melakukan aktivitas kerajinan tangan. Ruangan ini ada meja panjang dari papan, ada ruangan dapur dan ada satu mesin jahit. Ruangan inilah, sebagai tempat berkreasi para napi wanita untuk menambah penghasilan di balik tembok penjara.

Para wanita di LP Perempuan PekanbaruPara wanita di LP Perempuan Pekanbaru (Foto: Chaidir Anwar Tanjung/detikcom)

Afdewi Yulinda (49) satu di antara napi yang ada di ruangan kerajinan itu. Dia menyapa dengan senyuman.

Ibu dari 8 anak ini, sudah menjalani hukuman selama 4 tahun dengan vonis 6 tahun dalam kasus memiliki narkoba. Sehari-hari, untuk mengisi kekosongan waktu, wanita asal Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar di Riau ini menghabiskan waktunya dengan menjahit pakaian wanita. Tak cuma itu, dia juga menjahit lainnya seperti untuk pembalut kasur atau bantal.

"Ordernya untuk jahit ini lebih banyak untuk di dalam sini saja. Ya lumayanlah, untuk menambah-nambah penghasilan," kata Afdewi, Kamis (21/12/2017).

Suasana di LP Perempuan PekanbaruSuasana di LP Perempuan Pekanbaru (Foto: chaidir tanjung)

Teman-temanya, juga ada yang membuat kerajinan tangan yang dibentuk menjadi tas. Biasanya hasil kerajinan mereka ini kadang dititipkan ke luar bila ada pameran. Mereka memang tidak mendapat akses yang begitu luas untuk bisa memasarkan.

Afdewi adalah satu dari sekian banyak kaum hawa yang ada di LP Perempuan Pekanbaru yang merasakan getirnya hidup berpisah dengan sanak keluarga. Terlebih, dalam kasus narkoba ini, suaminya juga masuk penjara dengan hukuman 7 tahun.

Umumnya, para warga binaan ini banyak yang tersandung kasus narkoba. Hanya sebagian kecil saja tersandung kriminal, judi, korupsi dan penipuan. (cha/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads