Marsekal Hadi Batalkan Keputusan Gatot, Rudal Houthi ke Saudi Dihalau

Berita Terpopuler

Marsekal Hadi Batalkan Keputusan Gatot, Rudal Houthi ke Saudi Dihalau

Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 21 Des 2017 07:00 WIB
Foto: Pool
Jakarta - Kabar mengenai Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang membatalkan sebagian keputusan Jenderal Gatot Nurmantyo soal mutasi menjadi yang terpopuler di detikNews kemarin. Ada pula berita tentang rudal Houthi ke Arab Saudi yang berhasil dihalau.

Berikut adalah berita terpopuler di detikNews pada Rabu (20/12/2017):

1. Marsekal Hadi Batalkan Sebagian Keputusan Jenderal Gatot

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membatalkan sebagian keputusan Panglima TNI sebelum dirinya, Jenderal Gatot Nurmantyo, terkait dengan pemberhentian dan pengangkatan 84 perwira tinggi (pati) TNI. Salah satunya, Letjen TNI Edy Rahmayadi tetap menjadi Pangkostrad.

Pembatalan tersebut tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/982.a/XII/2017 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang dikeluarkan dan ditandatangani Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Selasa, 19 Desember 2017.

Dalam surat keputusan itu disebutkan perubahan pada Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/982.a/XII/2017 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Jenderal Gatot Nurmantyo pada 4 Desember 2017 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI atas nama 84 perwira tinggi TNI. Ada 16 nama yang mengalami perubahan.



2. Pengacara Novanto Pertanyakan Nama Politikus yang Hilang di Dakwaan

Pengacara Setya Novanto dalam eksepsi menyebut KPK secara sengaja menghilangkan nama-nama politikus yang sebelumnya masuk surat dakwaan terdakwa korupsi e-KTP yang berbeda.

"Ganjar Pranowo dinyatakan menerima fee USD 520 ribu, Yasonna Laoly USD 84 ribu, Olly Dondokambey dikatakan menerima fee USD 1,2 juta. Namun dalam surat dakwaan Andi Narogong dan dakwaan Setya Novanto nama-nama tersebut dihilangkan secara sengaja," ujar anggota tim penasihat hukum Novanto membacakan nota keberatan (eksepsi) dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Rabu (20/12/2017).

KPK lalu memberi jawaban. Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan nama-nama itu tidak hilang namun dikelompokkan.

"Sebagian dikelompokkan. Untuk sejumlah anggota DPR diduga menerima USD 12,8 juta dan Rp 44 miliar. Sejumlah anggota DPR itu nanti akan dirinci di persidangan sesuai kebutuhan pembuktian," kata Febri.


3. Arab Saudi Halau Rudal yang Diarahkan ke Istana Raja Salman

Arab Saudi menghalau sebuah rudal balistik yang disebut diarahkan ke kediaman Raja Salman. Diduga rudal ini ditembakkan oleh pemberontak Houthi di Yaman.

Seorang koresponden AFP mendengar sebuah ledakan keras padapukul 10.50 waktu setempat. Ledakan terjadi sesaat sebelum peresmian anggaran Arab Saudi yang biasanya diumumkan Raja dari Istana Al-Yamamah, tempat tinggal resminya.

Houthi mengatakan serangan rudal pada hari ini sebagai penanda babak baru konfrontasi mereka dengan Arab Saudi. Menurut sebuah pernyataan yang disiarkan lewat saluran televisi mereka, al-Masirah, istana-istana di Arab Saudi, fasilitas militer, dan minyak akan jadi sasaran jangkauan rudal yang ditembakkan dari Yaman.



4. Airlangga Hartarto Dikukuhkan Jadi Ketum Golkar

Airlangga Hartarto resmi dikukuhkan jadi Ketum Golkar lewat Munaslub hari ini. Airlangga akan menjabat hingga 2019.

Pengukuhan Airlangga itu disambut koor 'setuju' dari kader Golkar yang hadir di Munaslub. Rencananya, surat bahwa Airlangga jadi ketum akan diserahkan ke Kemenkum HAM pada Kamis (21/12).

Meski menjabat hingga 2019, bisa saja masa jabatan Airlangga diperpanjang. Tak perlu musyawarah nasional lagi, perpanjangan masa bakti Airlangga bisa diputuskan di rapat pimpinan nasional (rapimnas) Golkar.

Selain itu, kepemimpinan baru Airlangga juga diwarnai berbagai isu, mulai dari nama Sekjen hingga Ketua DPR baru. Hingga sekarang, belum dipastikan siapa yang dipilih Airlangga.

Baca Juga:


5. Kompaknya Bintang 4 TNI-Polri Saat Naik Sukhoi

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengajak para perwira bintang 4 untuk naik Sukhoi. Kapolri Jenderal Tito Karnavian, KSAD Jenderal Mulyono, dan KSAL Laksamana Ade Supandi lalu disematkan brevet Wings.

Saat naik Sukhoi, ternyata Marsekal Hadi mengagetkan para perwira bintang 4 dengan manuver saat pendaratan. "Saya yakin beliau bertiga tidak expect kalau ngerem-nya pesawat menggunakan drag chute," kata Hadi.

Sementara itu, Jenderal Tito mengaku bangga bisa naik Sukhoi. Sambil bercanda, dia mengaku pusing juga karena tidak biasa naik pesawat tempur.

"Kesannya nyaman naik pesawat ini... awalnya. Setelah itu dibawa manuver belok kanan, kiri, ke atas, ke bawah, kepala pusing juga," ujar Tito sambil tertawa.

"Biasa nangkep maling sekarang diajak naik pesawat," imbuh dia.




(imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads